Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

645 Pelajar SMK di Magelang Dilibatkan dalam Pelipatan Surat Suara Pemilu

Kompas.com - 25/02/2019, 17:05 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang, Jawa Tengah, melibatkan ratusan pelajar SMK 3 Kota Magelang dalam pelipatan surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Pelibatan dilakukan di SMK 3 mulai Senin (25/2/2019).

"Pelipatan surat suara Pemilu 2019 ini kami melibatkan 645 siswa dari kelas 10 dan 12," kata Ketua KPU Kota Magelang, Basmar Perianto Amron, di lokasi, Senin siang.

Baca juga: Ribuan Surat Suara Rusak di KPU Luwu Utara

Basmar mengatakan, para siswa dilibatkan karena dinilai lebih aman dan bisa diawasi. Siswa yang masih berusia muda juga dianggap lebih cepat dalam bekerja, sekaligus menanamkan edukasi politik sejak dini.

Pada Pemilu 2019, jumlah surat suara yang dilipat mencapai 466.775 lembar, terdiri dari lembaran untuk pemilihan presiden/wakil presiden, anggota DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

“Kami pilih sekolah ini karena lebih banyak pelajar perempuannya, sehingga lebih teliti dalam melakukan pelipatan. Sekaligus ini upaya kami dalam hal pendidikan politik kepada para pelajar,” ujarnya.

Baca juga: MK: Uji Materi Soal Surat Suara Tambahan Bisa Diputuskan dengan Cepat

KPU tetap akan memriksa kembali surat suara setelah dilipat oleh para siswa sebelum kemudian dikembalikan ke gudang logistik KPU. Target pelipatan selesai dalam dua hari.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK 3 Magelang, Sutji Sadrini mengatakan, pihaknya sudah tiga kali diminta KPU Magelang untuk melipat surat suara tersebut.

Menurutnya. para siswa antusias dan senang melakukan pekerjaan ini.

"Kami gunakan 19 ruangan di sekolah untuk pelipatan surat suara ini. Sejauh ini anak-anak merasa senang, karena merupakan pengalaman pertama dan berharga bagi mereka,” tuturnya.

Sutji mengatakan, pelibatan para siswa untuk menambah pengalaman mereka sebagai pemilih pemula. Proses pendidikan politik dinilai penting bagi mereka yang akan mengikuti pesta demokrasi tersebut.

“Kalau yang kelas 10 sebagai pelajaran untuk mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKN). Selain anak-anak, kami juga ikutkan beberapa guru dalam proses pelipatan surat suara ini,” jelasnya.

Sebelum melakukan pelipatan, para siswa diberi penyuluhan oleh anggota KPU. Kemudian kegiatan pelipatan dilakukan sesuai dengan jam sekolah dan berakhir pukul 16.00 WIB.

“Kami melihat, surat suara pada pemilu kali ini didesain lebih sederhana. Sehingga, anak-anak lebih mudah saat melakukan pelipatan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com