Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ada Korban Salah Tangkap, Kapolda Sumsel Sempat Imbau Anggotanya

Kompas.com - 25/02/2019, 16:59 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, kasus dugaan penganiayaan yang menimpa Harismail alias Ujang (25), kini masih dalam penyelidikan.

Menurut jenderal bintang dua ini, ia sebelumnya telah sering mengimbau kepada seluruh jajarannya untuk mengungkap kasus secara profesional dengan mengedepankan bukti yang kuat.

"Makanya saya selalu berpesan, setiap kasus itu melibatkan puslabfor, forensik, kedokteran kepolisian, itulah suatu bukti yang tak bisa terbantahkan," kata Zulkarnain, Senin (25/2/2019). 

Baca juga: Keluarga Korban Salah Tangkap: Kenal Pun Tidak dengan Bidan Itu...

"Tetap akan saya sidik, bagiamanapun itu aib saya, dalam artian pak polisi tidak boleh membuktikan sebuah kasus dengan cara seperti itu, itu sangat naif bagi saya," tambah dia.

Terlebih lagi dalam sebuah kasus pemerkosaan, bukti yang kuat dijadikan kunci dalam pemecahan kasus.

"Pemerkosaan apalagi, bagaimana mungkin seseorang mengaku diperkosa tetapi tidak ada spermanya. Atau mungkin belum keluar, bisa jadi, harus ada bukti yang menguatkan," ujar dia.

Dalam kasus tersebut, Zulkarnain tak menampik jika ada dugaan keterlibatan oknum polisi yang menangkap Harismail hingga dianiaya sampai babak belur.

"Saya berpendapat ini oknum polisi, enggak mungkin orang preman, nangkap orang kecuali keluarga dia (korban). Tetapi, dia tidak bisa menjelaskan, siapa orang-orang tersebut karena ditutupi dari satuan mana, sempat dia mengatakan dari Polda," ujar Zulkarnain.

Sebelumnya, pada Sabtu (23/2/2019), Haris ditemukan warga dalam kondisi lemas dan mengalami luka lebam disekujur tubuhnya.

Baca juga: Propam Polda Sumsel Selidiki Dugaan Polisi Salah Tangkap Pemerkosa Bidan

Setelah itu, ia kemudian menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Dalam kondisi lemas, Haris mengaku sebelumnya ia dipaksa masuk ke mobil oleh sejumlah pria.

Di dalam mobil tersebut, buruh ini dipaksa untuk mengaku telah memperkosa seorang bidan berinisial Y.

Namun, Haris pun menolak tuduhan yang diberikan kepada dia hingga akhirnya dipukuli di dalam mobil.

"Saya bilang tidak, saya bantah, saya bukan pemerkosa bidan itu," kata Haris, Minggu (24/2/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com