Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye di Sumut, Prabowo Kewalahan Hadapi Emak-emak Medan

Kompas.com - 24/02/2019, 07:36 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Ribuan pendukung dan relawan Prabowo Subianto berdatangan sejak Sabtu (23/2/2019) pagi. Mereka memadati Regale Internasional Convention Center, Medan.

Para pendukung datang dengan mengenakan berbagai atribut yang didominasi foto Prabowo-Sandi. Begitu melihat Prabowo tiba, semua langsung menyerbu dan berebut salam.

Sebagian menyanyikan lagu 2019 Ganti Presiden. Polisi kewalahan mengatasi antusias para pendukung. Petugas terpaksa menutup pintu masuk agar massa yang kebanyakan para ibu itu tidak membeludak masuk ke dalam gedung.

Prabowo terlihat kaget melihat antusias massa ini.

“Emak-emak yang saya cintai, wah, gawat ini emak-emaknya banyak banget. Saya ini mantan prajurit komando, kalau enggak malu saya tadi sudah teriak, tangannya kencang banget. Apalagi emak-emaknya, tadi ada yang tarik-tarik baju saya. Lho, lho-lho tumben, saya kewalahan. Luar biasa semangat orang Sumatera Utara, kalau lihat begini, ini aroma..." kata Prabowo yang langsung dijawab massa dengan 'aroma kemenangan'.

Baca juga: Saat Prabowo Dibuat Terharu oleh Pemberian Siswi Kelas 3 SD di Medan...

"Saudara-saudara sudah dapat buku saya? Semua pemikiran saya ada di buku itu, jadi pidato saya cukup sekian saja," kata Prabowo. Seketika keriuhan terjadi. Massa menolaknya turun panggung.

"Lho-lho, kita dulu di tentara, paling males dengar tausiah panjang-panjang. Coba yang mantan tentara itu, ngaku enggak? Dulu kalo saya kasih pengarahan, kalian itu udah clingak-clinguk berharap mintanya pendek-pendek. Sekarang saya ke sini mau kasih pengarahan pendek-pendek, kalian enggak boleh," ucapnya sambil tertawa.

Lalu dia bercerita, dirinya sebagai purnawirawan harusnya beristirahat. Namun melihat negara ini tidak dalam keadaan baik, dia merasa ketidakadilan terjadi di Republik ini. Dirinya merasakan kekayaan bangsa Indonesia hanya dinikmati segelintir orang saja.

Prabowo mengaku sudah sering menyampaikan hal ini di televisi yang ditonton ratusan juta rakyat dan di hadapan para elite Indoenesia.

Baca juga: BPN: Kalau Pidato Pak Prabowo Mau Ditiru oleh Pak Jokowi, Ya Tidak Apa-apa

"Kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Bumi, air, dan semua kekayaan yang terkandung di dalamnya, nikmatnya, rezekinya, nilai tambahnya dibawa keluar. Ini elite tidak suka ada yang mengucapkan seperti ini," imbuhnya.

Inilah yang membuat dia, katanya, banyak tidak menyukai para elite. Menurutnya, mereka selama ini entah tidak mau tahu, atau tidak tahu, atau dia tahu tetapi pura- pura tidak tahu bahwa kekayaan Indonesia tidak dirasakan rakyatnya.

Tidak mungkin Indonesia sejahtera kalau sistem ini berjalan terus, kata dia.

"Saudara-saudara sekalian, gaji PNS kecil, gaji pejabat terlalu kecil sehingga korupsi merajalela. Saya tidak tahu kalau di Sumatera Utara seperti itu, nanti dibilang Prabowo pesimistis. Saya hanya mengatakan apa yang saya tangkap dari masyarakat," katanya lagi.

"Rakyat sudah tidak bisa dibohongi lagi, elite di Jakarta menganggap rakyat kita bodoh-bodoh. Biarlah mereka menganggap masyarakat bodoh, mereka miskin tidak punya kekuasaan, biar saja itu pemikiran orang elite-elite di Jakarta. Padahal ini adalah negara seluruh rakyat Indonesia, rakyat Indonesia memiliki negara ini bukan segelintir orang," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com