Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Longsor Landa Jayapura, 1.300 KK Warga Terkena Dampak

Kompas.com - 23/02/2019, 21:07 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan deras yang melanda Kota Jayapura sejak Jumat (22/2/2019) pukul 22.00 WIT hingga Sabtu (23/2/2019) pukul 05.00 WIT mengakibatkan banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hujan deras dan longsor itu berdampak terhadap 1.300 kepala keluarga (KK) yang mendiami tiga distrik, yakni Distrik Abepura, Heram, dan Jayapura Selatan.

"Warga terdampak 1.300 KK, korban luka dan meninggal dunia nihil, kerusakan masih pendataan," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu malam.

Ia menjelaskan, upaya yang dilakukan pemkot, BPBD, TNI dan Polri yakni melakukan evakuasi kepada warga terdampak dengan menyiagakan 5 perahu karet.

Selain itu, memberikan pelayanan kebutuhan permakanan dan kesehatan di 4 titik pos lapangan dan pengungsian yaitu di Poskopad Furia, Komplek Pasar Youtefa, Komplek Organda, dan SMU 4.

"Pemkot Jayapura tidak menetapkan status tanggap darurat karena saat ini status daruratnya masih transisi darurat ke pemulihan sejak tanggal 8 Januari samapai dengan 8 April 2019," ujar dia.

Sutopo menyebutkan, BPBD Provinsi Papua telah memberikan dukungan personel dan logistik berupa 20 paket kesehatan keluarga, 50 paket family kit, 18 paket tambahan gizi, 5 karton sarden besar, 3 karton teh, 2 karton sarden kecil, 2 karton garam, dan 50 paket perlengkapan makan.

"Untuk BPBD Kota Jayapura telah memberikan dukungan air bersih kepada warga terdampak," ujar Sutopo.

Sutopo mengatakan, BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 250 juta kepada Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano.

Pada Sabtu malam ini, sebagian besar banjir telah surut. Hanya 2 lokasi di Pasar Yatefa dan Komplek Organda yang masih terendam banjir.

"Banjir sebagian besar telah surut dan kondisi warga aman terkendali," kata Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com