Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Rudiantara Sebut Palapa Ring Timur Selesai Juni 2019

Kompas.com - 22/02/2019, 14:42 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, proyek pembangunan Palapa Ring bagian timur akan rampung pada Juni 2019 mendatang.

"Nah, ini progresnya 91 persen hari ini. Insya Allah kuartal kedua ini mudah-mudahan tidak lebih dari bulan Mei atau Juni, konstruksi selesai sehingga pertengahan tahun diintegrasikan keseluruhannya," kata Rudiantara, saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (22/2/2019).

Ia menuturkan, kendala peroyek kabel fiber optik di wilayah timur disebabkan medan yang berat. Saat ini, total panjang kabel fiber optik yang sudah dipasang mencapai 8.000 km untuk laut dan 4.000 km untuk darat.

Baca juga: CEK FAKTA: Jokowi Sebut Pembangunan Palapa Ring Hampir 100 Persen

 

Khusus di wilayah timur, ada penambahan perangkat yang dinamai microwave yang dipasang di area pegunungan.

"Jayapura, Merauke, Pulau Aru semua fiber optic laut dan darat. Total panjang fiber optic laut 8.000 km, daratnya 4.000 km. Ditambah microwave karena kalau dari darat tidak bisa ditarik, kan harus microwave di pegunungan Papua," tutur dia.

"Di wilayah timur tantangannya paling tinggi. Di Papua Barat saja, ada 41 kabupaten yang dibangun. Dan itu kan pegunungan, enggak bisa narik kabel lewat gunung. Jadi, harus pakai microwave. Microwave pun tidak bisa dibawa jalan darat, tapi pakai helikopter," tambah dia.

Proyek Palapa Ring menggunakan skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU). Ia mengatakan, untuk wilayah barat dan timur dikerjakan oleh pihak swasta.

Baca juga: Kemenhub Yakin Satelit Palapa Ring Tengah Bisa Optimalkan Transportasi Pulau Terluar

 

Sementara, wilayah tengah digarap BUMN.

"Jadi, ini konsepnya bukan pemerintah yang membangun dan mengoperasikan. Tapi distruktur dengan skema KPBU. Jadi, pemerintah tak ngeluarin uang. Tetapi nilai ability payment yang harus dibayarkan itu mungkin mendekati Rp 21 triliun dalam jangka waktu 15 tahun," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com