Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Polisi Terjun Bersihkan Drainase...

Kompas.com - 22/02/2019, 13:19 WIB
Amran Amir,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com — Polres Palopo, Sulawesi Selatan, melakukan aksi bersih di area Pasar Pusat Niaga Palopo (PNP) dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2019.

Dalam aksi bersih tersebut, personel polisi dan Bhayangkari dibantu petugas Dinas Kebersihan berjibaku memungut sampah plastik berupa kemasan air minum mineral, kemasan makanan instan, dan kantong plastik lain yang menumpuk di saluran drainase.

Ratusan karung sampah plastik yang dikumpulkan diangkut personel polisi dan Dinas Kebersihan ke tempat pembuangan akhir sampah.

Kapolres Palopo AKBP Ardiansyah mengatakan, aksi bersih peduli sampah melibatkan sedikitnya 218 personel Polres Palopo, 70 personel Bhayangkari, dan 90 petugas kebersihan Dinas Kebersihan Kota Palopo.

Baca juga: Plt Bupati Trenggalek Imbau Masyarakat dan ASN Kurangi Sampah Plastik

"Bakti sosial ini kami lakukan dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional karena Kota Palopo peraih Piala Adipura sehingga harus benar-benar bersih. Lokasi ini sengaja dipilih karena memang di sini banyak sampah berupa bungkusan plastik yang menyumbat saluran drainase yang diduga menjadi pemicu genangan dan banjir saat hujan deras serta menjadi sarang nyamuk,” kata Ardiansyah, saat ditemui di lokasi, Jumat (22/2/2019).

Aksi bersih berlangsung di sejumlah titik di area Pusat Niaga Palopo, yakni Jalan Rambutan, Jalan Mangga, Jalan Ahmad Dahlan, dan Jalan Rambutan jalur dua Lagota.

Selain memungut sampah di dalam got, mereka juga membersihkan Pasar PNP dan mengajak para pedagang dan pengunjung untuk peduli kebersihan lingkungan.

"Mari kita jaga kebersihan kota ini. Kebersihan adalah bagian dari iman," ucap Ardiansyah.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Palopo Rahmat Masri Bandaso, saat dikonfirmasi terkait sampah di Kota Palopo, mengatakan, dalam satu hari produksi sampah mencapai 80 ton.

Sementara kapasitas daya angkut belum mencapai angka tersebut sehingga diperlukan kesadaran warga untuk peduli dengan sampah.

“Dengan kapasitas daya angkut yang tidak memenuhi, berarti ada sampah yang tersisa. Nah sampah yang tersisa ini butuh perhatian untuk diselesaikan, salah satunya dengan mengajak kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya,” ujar Rahmat saat ditemui di lokasi kegiatan aksi bersih di area tempat pendaratan ikan Palopo, Kamis (21/2/2019).

Tingginya produksi sampah di Kota Palopo, lanjut Rahmat, mendorong pemerintah membuat peraturan daerah (perda) untuk mengurangi sampah.

Baca juga: Iriana: Jangan Buang Sampah Sembarangan Apalagi Sampah Plastik

“Ke depan kami Pemerintah Kota Palopo akan membuat perda tentang penanganan sampah, misalnya terkait minuman air mineral berkemasan plastik, ke depan tidak perlu lagi ada yang menggunakan kemasan plastik. Cukup masing-masing warga membawa gelas kemudian diisi di tempat yang sudah ditentukan. Jadi, ke depan tidak ada lagi sampah plastik dari kemasan air mineral,” katanya.

Selain itu, menurut dia, regulasi tentang sampah juga mengatur sanksi dalam produksi sampah.

“Jadi, regulasinya nanti akan mengatur sanksi jika produksi sampah melebihi ketentuan, masyarakat akan diberi sanksi, misalnya membayar kelebihan sampah. Oleh karena itu, kepedulian kita semua diharapkan agar kita bisa mengurangi sampah supaya Kota Palopo menjadi kota bebas sampah,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com