Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Hektar Kebakaran Lahan di Bengkalis Riau Diselidiki Polisi

Kompas.com - 21/02/2019, 06:36 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Luas lahan yang terbakar di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, sudah mencapai ribuan hektar. Kini, kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian.

"Sejauh ini masih proses penyelidikan di beberapa titik kasus karhutla di Kecamatan Rupat," ungkap Kapolsek Rupat AKP Masrial saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (20/2/2019).

Pihaknya mengaku belum bisa memastikan apakah indikasi lahan tersebut sengaja dibakar atau tidak. Namun yang jelas, sebut Masrial, seluruh lahan yang terbakar adalah milik masyarakat.

"Lahan terbakar yang kita selidiki saat ini seluruhnya milik masyarakat. Yang dari pihak perusahaan belum ada terindikasi terbakar. Tapi pihak perusahaan di Kecamatan Rupat ikut membantu untuk pemadaman. Cukup banyak alat dan petugas-petugasnya yang dikerahkan untuk pemadaman ini," kata Masrial.

Baca juga: Petugas Kesulitan Padamkan Kebakaran Lahan Gambut di Bengkalis

Perusahaan tersebut, kata dia, yakni PT Sumatera Riang Lestari (RSL) yang ikut berjibaku bersama kepolisian, TNI, Manggala, masyarakat peduli api (MPA) untuk melakukan pemadaman di lahan gambut tersebut.

Lebih lanjut Masrial menyebutkan, saat ini sudah ada sejumlah lahan yang terbakar dipasang garis polisi (police).

"Di Desa Kebumen lebih kurang 30 hektar yang kita police line. Kemudian di Teluk Lecah dan Desa Sri Tanjung ada sekitar 15 hektar," sebutnya.

Sejauh ini, kata Masrial, sudah ada sejumlah saksi yang mintai keterangan, yakni dari pihak warga di sekitar lokasi kebakaran.

"Semoga secepatnya ditemukan titik terang," harap Masrial.

Baca juga: Hingga Pekan Ketiga Kebakaran Lahan di Bengkalis Capai Ribuan Hektar

Dia menambahkan, sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi dan mengimbau masyarakat agar tidak membakar lahan.

"Kita sudah sampaikan ke masyarakat terkait bahaya membakar lahan, dan menyampaikan hukumannya," tutup Masrial.

Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, lahan yang terbakar terdiri dari lahan kosong semak belukar, perkebunan sawit dan karet.

Saat ini lahan yang terbakar itu menimbulkan kabut asap yang cukup parah di lokasi terbakar. Sebab, api masih ada di dalam gambut yang kedalamannya sekitar tiga meter.

Baca juga: Petugas Disiagakan di Sekitar Lahan Terbakar di Bengkalis Riau

Sebagaimana diketahui, karhutla terdapat di Kelurahan Terkul, dengan luas lahan yang terbakar sekitar 400 hektar.

Kemudian di Kelurahan Pergam 360 hektar, Desa Sri Tanjung sekitar 80 hektar, Desa Teluk Lecah 50 hektar dan Desa Kebumen sekitar 40 hektar.

Karhutla yang terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia ini, sudah berlangsung lebih kurang satu bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com