Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ini Ciri-ciri Anjing Rabies dan Korban Gigitannya

Kompas.com - 15/02/2019, 11:53 WIB
Fitri Rachmawati,
Khairina

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com-Rabies yang mewabah di Kabupaten Dompu dan Sumbawa, menyebabkan masyarakat di Lombok waspada. Mereka juga melakukan antisipasi agar anjing piaraan mereka aman atau bebas rabies.

Sebagian warga juga menghindari lokasi yang banyak anjing liarnya, seperti pasar tradisional.

"Tidak pernah sih anjing di pasar ini yang menganggu dan mengigit kami, mungkin karena sudah kenal, tapi khawatir juga" kata Deny, salah seorang pedagang di Pasar Karang Lelede, Kota Mataram, Kamis sore (14/2/2019).

Dari pantauan Kompas.com, sejumlah lokasi yang banyak anjing liar dan peliharaan adalah di wilayah Cakranegara, Mataram.

Baca juga: Lombok Waspada Rabies, WNA yang Digigit Anjing di Senggigi Tidak Terinfeksi

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTB, Zainul Arifin menyebutkan, masyarakat harus mengetahui bagaimana mengetahui ciri-ciri anjing rabies dan mereka yang terkena gigitannya.

Dia mengatakan, penyebaran rabies antaranjing tergantung kondisi, kalau anjingnya banyak yang tervaksin, tidak ada penularan. Tetapi, penyebaran terasa cepat di wilayah yang berstatus KLB, seperti di Kabupaten Dompu dan Sumbawa, karena secara historis daerah NTB bebas rabies.

"Itu artinya anjing-anjing kita tidak pernah kontak dengan rabies artinya sistem imunnya belum terbentuk. Sangat sedikit yang tervaksinasi karena tak pernah ada rabies sehingga penularannya cepat. Itulah kelemahannya jika daerah kita bebas rabies secara historis," kata Zainul.

Secara detail dijelaskannya, virus rabies tidak menyebar lewat pembuluh darah tetapi menyebar lewat syaraf, lalu masuk lewat sumsum tulang belakang, kemudian masuk ke otak.

Karena lewat syaraf, penyebarannya lebih cepat di bagian yang banyak syarafnya, seperti jari tangan.

Jadi, kalau digigit di jari tangan, akan lebih cepat penyebarannya terus ke otak. Penyebaran melalui jari kaki juga cepat karena banyak syaraf di jari kaki.

Gerakan penyebaran lebih lamban jika digigit di bagian betis, karena syaraf di sana tidak banyak, termasuk di lengan. Tetapi, yang bahaya di lengan dan wajah karena banyak syaraf dan dekat dengan otak.

"Biasanya, anak-anak yang sering digigit di bagian wajah karena tinggi anak-anak hampir sama dengan anjing, ini yang harus diwaspadai dan harus berhati-hati dan harus cepat diberikan tindakan," katanya.

Ciri-ciri pada manusia yang digigit

Saat digigit anjing terinfeksi rebies, setiap orang memiliki ciri-ciri yang berbeda, tergantung tempat luka gigitan, apakah di bagian tubuh yang banyak syarafnya atau tidak. Selain itu juga tergantung luasnya gigitan, apakah gigitannya luas atau hanya sedikit dan juga tergantung dalamnya gigitan, apakah dalam atau hanya tergores.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com