Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Berkoordinasi dengan Kedubes RI soal Pemulangan Jenazah Pengusaha yang Dimutilasi di Malaysia

Kompas.com - 15/02/2019, 05:57 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Keluarga pengusaha tekstil Ujang Nuryanto (37) akan berkoordinasi dengan kedutaan besar Indonesia terkait kepulangan jenazah Nuryanto.

Nuryanto sebelumnya diduga dibunuh dengan cara dimutilasi di Malaysia.

"Nanti koordinasi dengan kedutaan, apakah itu Pak Nuryanto atau bukan, ya dicek dulu," kata Hermawan, pengacara Nuryanto, di Mapolda Jabar, Kamis (14/2/2019).

Baca juga: Istri dari Pengusaha yang Diduga Tewas Dimutilasi di Malaysia Buat Laporan di Polda Jabar

Sementara itu, Polri memastikan, potongan tubuh yang ditemukan di Malaysia merupakan dua warga negara Indonesia (WNI).

Dari dua mayat WNI yang ditemukan, salah satunya dipastikan Nuryanto, pengusaha tekstil di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, kepastian bahwa jenazah itu adalah Nuryanto diperkuat dengan ditemukannya 12 titik kesamaan sidik jari.

Sedangkan, satu jenazah WNI lainnya diduga Ai Munawaroh. Jenazah Ai sendiri akan di identifikasi melalui pengujian DNA.

Baca juga: Pengusaha asal Bandung yang Dimutilasi Pergi ke Malaysia untuk Tagih Utang Rp 2 Miliar

 

Sample DNA dari ayah biologis Ai sudah diberikan kepada kepolisian Malaysia untuk membantu proses identifikasi.

Seperti diketahui, polisi di Malaysia menemukan jasad Nuryanto di dekat Sungai Buloh, Selangor, pada 26 Januari 2019. Saat itu, polisi menemukan jasad korban tidak utuh dan sudah membusuk.

Nuryanto merupakan seorang pengusaha tekstil asal Baleendah, Kabupaten Bandung. Dia pergi ke Malaysia diduga untuk menagih utang senilai Rp 2 miiar kepada sejumlah rekan bisnisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com