Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Duduk Perkara Penolakan Prabowo Shalat Jumat di Masjid Agung Semarang

Kompas.com - 14/02/2019, 18:59 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto akan melakukan safari politiknya di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/2/2019) esok.

Ketua umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu dijadwalkan melakukan serangkaian kegiatan di ibu kota Jawa Tengah tersebut, termasuk shalat Jumat di Masjid Agung Semarang atau yang dikenal Masjid Kauman.

Rencana Prabowo beribadah shalat Jumat pun didengar pihak pengelola masjid. Pihak takmir masjid tidak berkeberatan jika Prabowo atau siapa pun mengikuti ibadah tersebut.

Baca juga: Prabowo: Mau Bukti Anggaran Bocor? Banyak di KPK dan BPK

 

Pihak pengelola hanya mengkhawatirkan di lingkungan masjid dipenuhi poster dan baliho, hingga akhirnya dipolitisisasi.

Melalui siaran tertulisnya, Ketua Takmir Masjid Agung Semarang KH Hanief Ismail khawatir jika rencana Prabowo shalat Jumat di Masjid Agung Semarang dipolitisir.

Kekhawatiran itu salah satunya karena sebelum Prabowo datang, muncul beragam spanduk dan poster di sekitar masjid.

Namun, ketika memang ingin shalat Jumat, siapapun umat Islam diperbolehkan.

“Kami mempersilakan, siapa saja boleh shalat di Masjid Kauman untuk shalat Jumat. Tapi kalau untuk pencitraan kampanye, itu berpotensi melanggar aturan dan menodai kesucian masjid sebagai tempat ibadah,” ujarnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang M Amin saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (14/2/2019) menjelaskan, rencana shalat Jumat Prabowo telah dilaporkan dan tercatat dalam kegiatan pribadi.

Dilaporkan bahwa surat tanda terima pemberitahuan (STTP) telah diterbitkan oleh kepolisian dan ditembuskan ke pihak pengawas.

"Jadi STTP kegiatan pribadi shalat Jumat," kata Amin.

Bawaslu juga mendapat surat yang mengatasnamakan Takmir Masjid Agung Semarang yang menjelaskan bahwa takmir tidak keberatan atas rencana shalat Jumat capres nomor urut 02 tersebut.

"Mereka khawatir apabila kegiatan itu dijadikan tempat kampanye," ujarnya.

Temuan spanduk

Amin mengatakan, kekhawatiran itu cukup beralasan lantaran pihak takmir menemukan poster dan spanduk di sekitar masjid.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com