Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkumham Gelar Sidak untuk Cegah Sindikat Narkoba Masuk Rutan Majene

Kompas.com - 14/02/2019, 12:50 WIB
Junaedi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAJENE, KOMPAS.com – Untuk mencegah jaringan sindikat narkoba dan barang terlarang lainnya masuk rutan, Kemenkumham melakukan sidak di Rutan Kelas II-B Majene, Sulawesi Barat, Kamis (14/2/2019).

Tak hanya para napi dan tahanan digeledah, namun juga seluruh ruangan narapidana dan tahan, terutama napi narkotika diperiksa petugas.

Kepala Divisi Pas Kakanwil Kemkumham Sulbar, Anwar mengatakan, sidak yang dilakukan secara berkala di lapas dan rutan di wilayah Sulbar ini untuk mengantisipasi masuknya jaringan narkotika ke dalam lapas, termasuk benda-benda berbahaya lainnya.

Baca juga: Lawan Polisi Saat Akan Ditangkap, Pengedar Narkoba Ditembak

 

Anwar berharap, sidak secara rutin di lapas bisa menghilangkan label lapas jadi tempat sindikat narkotika mengendalikan bisnis haramnya.

“Razia mendadak ini kami gelar untuk mengantisipasi masuknya narkoba dan barang terlarang lainnya ke dalam rutan. Tak hanya penghuni yang digeledah, tapi juga ruangan para warga binaan untuk memastikan tidak ada satu pun barang terlarang masuk rutan,” kata Anwar, Kamis.

Satu per satu warga binaan penghuni sel tahanan rutan ini diminta keluar dari ruangan tahanan sementara untuk diperiksa dan digeledah petugas.

Petugas tak hanya mencari barang terlarang seperti narkotika, namun juga barang berbahaya dan terlarang lainnya seperti senjata tajam atau ponsel. Sementara, para penghuninya juga digeledah sebelum diperkenankan kembali masuk ruangan.

Baca juga: PN Makassar Vonis Bebas Bandar Narkoba Pemilik 3,5 Kilogram Sabu

Namun, dalam razia yang berlangsung dua jam, petugas tidak menemukan narkoba, senjata tajam, maupun benda-benda berbahaya lainnya di dalam sel tahanan.

Sebelummya, warga Majene sempat dihebohkan dengan terbongkarnya kasus kepemilikan pabrik sabu-sabu di Kota Majene.

Sejumlah pelaku yang ditangkap karena terlibat mengendalikan pabrik sabu-sabu tersebut diduga terkait dengan salah satu narapidana, yang diduga terkait jairngan sindikat narkotika di luar tahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com