Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lombok Status Waspada Rabies, Dinkes NTB Sebar Dua Ribu Lebih Vaksin

Kompas.com - 14/02/2019, 08:38 WIB
Fitri Rachmawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MATARAM, KOMPAS.com - Setelah Kabupetan Dompu dan Sumbawa berstatus kejadian luar biasa (KLB) kasus anjing gila atau rabies, kini 5 kabupaten/kota di Lombok, berstatus waspada terhadap kasus yang sama.

Untuk mencegah kasus rabies, Dinas Kesehatan NTB menyebar dua ribu lebih vaksi rabies.

"Bahwa catatan kami sekarang ada 645 kasus gigitan dengan 6 orang warga korban gigitan anjing dilaporkan meninggal di Dompu karena terinveksi rabies, 4 orang dewasa dan dua orang anak-anak," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan NTB, Dr Zainul Arifin, kepada Kompas.com, Kamis (14/2/2019).

Dengan adanya peningkatan gigitan itu, Dinas Kesehatan NTB mencurigai adanya rabies yang sebelumnya tidak pernah ada rabies di Provinsi NTB. Secara historis, Provinsi NTB disebut bebas rabies atau tidak pernah ada rabies.

Wilayah Lombok masih bebas dari rabies, tetapi bersatatus waspada, karena berbatasan langsung dengan Dompu dan Sumbawa, yang memiliki populasi anjing.

Baca juga: 192 Warga Digigit Anjing Gila, Bupati Dompu Tetapkan Status KLB Rabies

Karena itu, Dinas Kesehatan juga bekerja sama dengan Pusat Karantina sudah melakukan kewaspadaan.

Caranya dengan menahan anjing dari Sumbawa tidak masuk ke wilayah Lombok, demikian sebaliknya, anjing dari Lombok jangan sampai masuk ke Sumbawa, karena dikhawatirkan jika pulang ke Lombok membawa virus rabies.

Zainul mengatakan, vaksin rabies di NTB terbatas, mengingat NTB bebas rabies. Tapi, dengan bantuan dari Kemenkes, Dinkes NTB telah mengirimkan vaksin ke wilayah Dompu sebanyak 2.609 dosis, Bima 40 dosis, Sumbawa 50 dosis, KSB 10 dosis, Lombok Timur 20 dosis, Lombok Barat 10 dosis, dan Kota Mataram 35 dosis.

"Ini diberikan bagi mereka yang digigit anjing saja. Jadi, satu orang itu membutuhkan 4 kali suntikan atau 4 dosis jika mereka digigit anjing," ujar dia.

"Pada hari pertama saat pertama digigit segera disuntik 2 dosis pada lengan kiri kanan, hari ke 7 diulangi lagi, dan harus diulangi lagi di hari ke 21 masing-masing 1 dosis. Jadi, satu orang korban membutuhkan 4 dosis vaksin, tidak sedikit memang dan harus diberikan dengan dosis tersebut," kata Zainul.

Memutus rantai penularan rabies

Upaya yang dilakukan sekarang, kata Zainul, adalah memutus penularan rabies terutama pada anjng.

Dari Dinas Peternakan telah melajukan banyak hal, salah satunya adalah melakukan vaksinasi, targetnya adalah 70 persen anjing harus tervaksinasi.

Dengan begitu diyakini bisa memutus penularan rabies pada anjing. Jika pada anjing liar tidak bisa dilakukan vaksinasi, maka dilakukan eliminasi.

Sedangkan pada manusia, dilakukan sosialisasi dan peningkatan kewaspadaan rabies di seluruh Provinsi NTB terutama pada Kabupaten Dompu, Sumbawa, dan Bima, agar jangan sampai digigit anjing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com