Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Raya Bogor Akan Terapkan Larangan Mobil Pengunjung Berstiker Capres-Cawapres

Kompas.com - 13/02/2019, 17:55 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Manajemen Kebun Raya Bogor akan menerapkan aturan soal pelarangan terhadap mobil pengunjung yang berstiker capres-cawapres maupun yang berbau politis lainnya.

Plt Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Hendrian menuturkan, hal tersebut dilakukan agar kawasan Kebun Raya Bogor tetap menjadi tempat netral dan non-politis.

"Kami ingin menyampaikan, Kebun Raya Bogor ini adalah fungsinya konservasi, penelitian, pendidikan lingkungan. Tentunya, kami harus menjaga hal itu," ucap Hendrian, saat ditemui di Kebun Raya Bogor, Rabu (13/1/2019).

Hendrian menambahkan, pihaknya akan membatasi untuk tidak menjadikan Kebun Raya berbau politis. Sebab itu, sambungnya, aturan tersebut akan terus disosialisasikan kepada pengunjung dan stakeholder.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Mobil Berstiker Prabowo-Sandi Tak Boleh Masuk Kebun Raya Bogor

"Mungkin demi kebaikan bersama sebaiknya hal-hal yang bernuansa kampanye dan lain sebagainya, jadi tidak satu atau dua hal, kita jaga bersama lah," katanya.

Terkait insiden salah satu mobil pengunjung yang dilarang masuk karena berstiker capres-cawapres Prabowo-Sandiaga, Herdian berdalih hal itu terjadi karena adanya kesalahpahaman antara petugas di lapangan dengan pengunjung yang bersangkutan.

Meski begitu, kata Herdian, di akhir pembicaraan, pengunjung tersebut diperbolehkan masuk.

"Itu lebih kepada kesalahpahaman ya, bukan insiden. Jadi, kemarin sore ada pengunjung yang ingin masuk ke sini dan dikendaraanya itu ada stiker salah satu pasangan capres-cawapres," sebut dia.

Baca juga: Libur Tahun Baru, Pengunjung Kebun Raya Bogor Mencapai 10.613 Orang

"Dan menurut laporan temen-temen yang bertugas di lapangan, saat itu ada beberapa orang yang minta izin menanyakan dulu. Jadi, sifatnya hanya memastikan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak perlu," sambungnya lagi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com