Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Rejowinangun Kota Magelang Raih Sertifikat SNI

Kompas.com - 13/02/2019, 15:16 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Jawa Tengah, mendapat sertifikat SNI 8152:2015 dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) sebagai pasar rakyat dengan kategori mutu 2 untuk pasar tipe 1. Pasar tipe ini memiliki lebih dari 750 orang pedagang.

Sertifikat diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah, di Pasar Rejowinangun, dihadapan para pedagang dan pejabat setempat, Selasa (12/2/2019).

Menurut Zakiyah, pasar Rejowinangun merupakan pasar ke-5 di Jawa Tengah yang mendapat sertifikat SNI dan pasar ke-30 dari 9000-an pasar di seluruh Indonesia.

"Ada sekitar 40 persyaratan yang harus dipenuhi sebuah pasar supaya mendapatkan SNI, dan pasar Rejowinangun memenuhi semua kategori ini, diantaranya infrastruktur, toilet, bersih, pengelolaan sampah hingga tersedianya penitipan anak dan ruangibu menyusui," jelas Zakiyah.

Baca juga: Menteri Susi Janjikan Pasar Ekspor untuk Warga di Kampung Rumput Laut Sidoarjo

Menurutnya, penerapan SNI pasar tradisional atau pasar rakyat tidak hanya menguntungkan para pedagang, tetapi juga menguntungkan para konsumen. Pasar ini menekankan kenyamanan serta keamanan bagi pedagang, pembeli maupun masyarakat yang berkunjung.

“Sertifikasi SNI ini berlaku tiga tahun, dan kami terus melakukan pemantauan. Bila dalam kurun waktu itu tidak lagi sesuai dengan kriterianya, maka kami bisa mencabut kembali sertifikasi SNI tersebut,” katanya.

Pemberian sertifikasi SNI tersebut sekaligus menghilangkan kesan masyarakat terhadap pasar rakyat yang selama ini tampak kumuh dan becek. Pihaknya ingin masyarakat, tentu atas dukungan pemerintah daerah, untuk menghidupkan lagi perekonomian, sosial, dan budaya, melalui pasar rakyat.

Wakil Wali kota Magelang, Windarti Agustina, mengaku pemberian sertifikasi SNI ini merupakan kebanggaan bagi Kota Magelang dan patut dipertahankan. Di Kota Sejuta Bunga ini sendiri terdapat terdapat empat pasar rakyat, yakni Pasar Rejowinangun, Pasar Kebonpolo, Pasar Cacaban dan Pasar Gotong Royong.

Baca juga: Cerita Mbak Rom Berbelanja di Pasar Rejowinangun

“Ini kebanggaan ini, harus dipertahankan dan semoga empat pasar lainnya menyusul mendapat sertifikasi SNI," ucap Windarti.

Pada 2017 lalu, pasar yang pernah ludes terbakar pada 26 Juni 2008 silam itu, telah meraih penghargaan dari Kementrian Perdagangan RI sebagai pasar tradisional terbaik nasional dan meraih penghargaan Pancawara kategori pasar dengan pedagang lebih dari 500 orang.

“Selain itu, kebersihan di dalam pasar ini juga mendukung penilaian Adipura yang berkali-kali didapatkan Kota Magelang sebagai kota sedang yang bersih,” ujarnya.

Pihaknya meminta kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Magelang untuk melakukan pendampingan terhadappasar rakyat lainnya, agar bisa mengikuti jejak Pasar Rejowinangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com