Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Cari 4 Nelayan yang Hilang di Perairan Karawang

Kompas.com - 13/02/2019, 13:39 WIB
Farida Farhan,
Khairina

Tim Redaksi

 

KARAWANG, KOMPAS.com-Pencarian empat nelayan asal Indramayu yang hilang di Perairan Sadewa, Karawang, dilanjutkan hari ini, Rabu (13/2/2019).

Kasatpolairud Polres Karawang AKP Sitorus mengungkapkan, pencarian 4 nelayan yang hilang setelah kapal Sinar Laut dihantam ombak dan terbalik di perairan Sadewa pada Minggu (11/2/2019) malam lalu terus dilakukan.

"Dilanjutkan sekitar pukul 07.00 WIB," ujar Sitorus dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (13/2/2019).

Baca juga: Empat Nelayan yang Hilang di Perairan Karawang Berasal dari Indramayu

Sitorus mengungkapkan, pencarian pada Selasa (12/2/2019) belum membuahkan hasil. Pencarian dihentikan pada pukul 15.00 WIB lantaran cuaca yang tidak mendukung.

"Angin kencang dan gelombang tinggi hingga dua meter menjadi kendala pada pencarian kemarin," katanya.

Selain menerjunkan personel dari Polariud Polres Karawang dan BKO Polda Jabar, kata dia, pihaknya juga meminta bantuan kepada kapal Pertamina yang berpatroli di wilayah Perairan Karawang untuk mencari nelayan yang masih hilang.

"Kami juga meminta nelayan di sepanjang Karawang untuk membantu pencarian sembari menangkap ikan," katanya.

Ia menyebut terbaliknya kapal yang ditumpangi 10 anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda, di dekat lokasi jatuhnya pesawat Lion Air beberapa waktu lalu.

"Lokasinya dekat Lion Air jatuh, lebih jauh lagi. Kapalnya kapal cumi, cukup besar, sekitar 25 PK," katanya.

Sebelumnya, Kapal nelayan Sinar Laut asal Kabupaten Indramayu dihantam ombak di Perairan Sadewa, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang pada Minggu (10/2/2019) sekitar pukul 21.30 WIB.

Empat nelayan dinyatakan hilang, sementara 6 lainnya selamat setelah semalaman bepegangan pada kapal yang terbalik.

Kompas TV Bencana tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Palu, Sigi serta Donggala beberapa waktu lalu tidak hanya membuat rumah warga rusak, namun juga membuat sejumlah korban kehilangan mata pencaharian. Salah satunya korban selamat Abdul Rahman awalnya adalah seorang nelayan, namun untuk bertahan hidup kini dirinya beralih profesi menjadi seorang pelukis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com