Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dikeroyok, Pegawai Honorer Dimaki Siswa SMP Galesong, Ini Kronologinya

Kompas.com - 12/02/2019, 11:35 WIB
Abdul Haq ,
Khairina

Tim Redaksi

TAKALAR, KOMPAS.com — Kasus pengeroyokan yang melibatkan orangtua siswa dan empat siswa SMP Negeri 2 Galesong, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, berawal dari umpatan kasar terhadap korban. Akibatnya, terjadi pemukulan dan berujung pengeroyokan terhadap korban.

Kasus pengeroyokan terhadap Faisal Pole (38) yang terjadi pada pukul 15.00 Wita, Sabtu, (9/2/2019), berawal dari cekcok mulut antara Faisal dan IM (12) yang dipicu umpatan kasar IM terhadap Faisal.

Cekcok mulut tersebut kemudian berujung pemukulan terhadap IM.

IM yang tak terima dipukul oleh Faisal kemudian pulang ke rumah dan melaporkan kepada orangtuanya, MS (48).

MS yang kalap mendengar anaknya dipukul kemudian datang ke sekolah yang berujung pada pengeroyokan terhadap korban.

Baca juga: Siswa dan Orangtua Keroyok Tenaga Honorer SMP Negeri Galesong

"Saya lagi bersihkan sampah dan lewat ini anak lalu saya dibilang (diumpat) anjing kudisan. Saya tegur dia baik-baik, tapi dia malah melawan dan kembali saya dikatakan anjing. Jadi, saya langsung tendang dia," kata Faisal kepada Kompas.com, Selasa (12/2/2019).

Korban yang saat itu tengah membersihkan sampah langsung dikeroyok oleh MS dan anaknya, IM, serta tiga rekan siswa lainnya masing masing RD (12), NA (12), dan AK (12). Akibat dari pengeroyokan ini, Faisal menderita luka robek pada bagian kepala.

Pengeroyokan ini berakhir setelah sejumlah guru melerai dan melarikan korban ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Galesong untuk mendapatkan perawatan medis.

MS yang saat ini diamankan di Mapolsek Galesong mengaku khilaf dan meminta maaf atas kejadian ini.

"Saya betul-betul khilaf. Yang saya tahu anak saya dipukul begitu saja. Jadi, saya datang ke sekolah," kata MS.

Kompas TV Setelah mediasi murid yang menantang gurunya di kelas langsung meminta maaf. Murid ini berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com