Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita DBD di Sumba Timur Terus Bertambah, 6 Orang Meninggal, 271 Orang Dirawat

Kompas.com - 12/02/2019, 11:20 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah. Jumlah korban meninggal menjadi 6 orang dari sebelumnya 5 korban jiwa.

"Terhitung hingga hari ini, sudah enam orang warga yang meninggal," ungkap Bupati Sumba Timur Gideon Mbiliyora, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (11/2/2019) petang.

Selain enam orang meninggal, sebanyak 271 orang lainnya saat ini sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat akibat DBD.

Baca juga: Ancaman DBD di Indonesia dan 3 Hal yang Harus Anda Ketahui

Menurut Gideon, warga yang meninggal itu adalah seorang anak berusia lima tahun, asal Melolo di Kecamatan Umalulu sekitar 62 kilometer utara Waingapu, ibu kota Sumba Timur.

"Ia meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Lindimara, Waingapu, kemarin,"ucap Gideon.

Angka penderita DBD di Sumba Timur, terus meningkat dalam sepekan terakhir ini. Jika pada tujuh hari lalu penderita DBD berjumlah 193 orang dan 4 orang lainnya meninggal, kemudian naik menjadi 261 orang dan 5 orang meninggal pada tiga hari lalu.

Selain penderita yang positif DBD dan meninggal bertambah, lanjut Gideon, saat ini warga yang masih suspect DBD yang sebelumnya berjumlah sembilan orang, kemudian meningkat menjadi 12 orang.

Baca juga: Penderita DBD di Sumba Timur Bertambah Menjadi 261 Orang, 5 Meninggal

Untuk mengantisipasi meluasnya DBD, kata Gideon, pihaknya melakukan fogging di sejumlah titik di wilayah Sumba Timur.

"Namun, hingga kini, kami masih terkendala peralatan yang terbatas," ucap dia.

Terkait kejadian itu, dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk bergerak secara serentak membersihkan lingkungannya dan membagikan abate.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com