Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Logistik Pemilu 2019 Mulai Dirakit, KPU Palopo Masih Kekurangan

Kompas.com - 09/02/2019, 23:55 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Palopo, Sulawesi Selatan, mulai merakit logistik pemilu 2019 berupa kotak suara dan bilik suara.

Sebanyak 2.564 kotak suara dan 1.258 bilik suara berbahan dupleks, mulai dirakit oleh pekerja atau staf di kantor KPU kota Palopo.

Perakitan kotak suara Pemilu 2019 membutuhkan waktu setiap satu orang pekerja rata-rata 4 menit karena bahan logistik tersebut cukup mudah untuk dirakit.

Ketua KPU Palopo Abbas Johan mengatakan, saat ini KPU Palopo masih kekurangan logistik, pasca-ditambahkannya 2 TPS di Lembaga Pemasyarakatan Kelas (Lapas) Palopo.

Logistik yang sudah kami terima berupa kotak suara saat ini sebnyak 2.564 dan bilik sebanyak 1.258, sedangkan kebutuhan kami untuk kotak suara 2.584 dan bilik suara 1.988,” katanya, Jumat (8/2/2019) saat dikonfirmasi di KPU Palopo.

“Secara rinci kekurangannya yakni kotak suara sebanyak 20 buah dan bilik suara sebanyak 730 buah, ini belum termasuk penambahan di 2 TPS Lapas Palopo,” tambahnya.

Baca juga: Ulama Siap Kawal Pemilu 2019 Aman dan Damai

Menurutnya, kekurangan logistik terjadi setelah penambahan 2 unit TPS dan pengiriman yang kurang.

“Yang membuat kekurangan logistik itu karena adanya penambahan TPS di Lapas dan yang kedua karena memang pengiriman logistik ke kami memang kurang dari awal. Untuk mengantisipasi hal ini kami sudah laporkan kekurangan tersebut ke KPU RI,” ucapnya.

Meski tidak ada batasan waktu yang diberikan oleh KPU RI untuk merakit logistik, namun perakitan logistik pemilu ini diperkirakan akan selesai atau rampung dalam 4 hari ke depan.

“Tidak ada target yang diberikan untuk menyelesaikan perakitan logistik, yang jelas sebelum formulir dan surat suara datang yang diperkirakan akhir Februari, kotak suara dan bilik suara sudah harus terakit semuanya dan masuk dalam gudang,” ujarnya.

Logistik berupa kotak suara dan bilik suara, setelah dirakit akan disimpan dalam gudang penyimpanan logistik yang telah diberi fumigasi dan landasan kayu untuk mengantisipasi serangan rayap dan kelembaban.

Dalam perakitan logistik Pemilu 2019 juga dilakukan pengawasan dan mengontrol kualitas kotak suara yang berbahan dupleks dengan cara memperagakan atau menduduki kotak tersebut yang dilakukan oleh Kapolres Palopo AKBP Ardiansyah.

Kompas TV Pemerintah mengklaim pembangunan infrastruktur menjadi fondasi kemajuan bangsa sekaligus modal agar Indonesia kompetitif dengan negara lain. Tapi yang kerap jadi perdebatan, masifnya pembangunan infrastruktur dituding jadi biang keladi membengkaknya utang Negara. Pemerintahan Jokowi bahkan pernah ditantang untuk membangun infrastruktur tanpa utang. Lantas apa strategi yang lebih berani dari kandidat Presiden dan wakil Presiden soal pembangunan infrastruktur yang jadi bagian dari tema debat kedua Capres? KompasTV akan membahas bersama anggota TKN Jokowi-Maruf Nusirwan Sujono, juru bicara BPN Prabowo-Sandi Suhendra Ratu Prawiranegara dan juga pengamat kebijakan publik Agus Pambagio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com