Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kasus 296 WN Bangladesh di Medan, Korban Penipuan Agen Tenaga Kerja hingga Pelaku Masih Diburu

Kompas.com - 09/02/2019, 16:20 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kurang lebih 296 warga negara Bangladesh telah diamankan petugas Imigrasi Medan selama sepekan terakhir.

Ratusan WN Bangladesh tersebut diketahui merupakan korban penipuan oknum agen tenaga kerja ilegal. Ratusan WN Bangladesh tersebut dijanjikan akan bekerja di Malaysia. 

Saat ini petugas sedang memburu pelaku yang diduga kuat sengaja menelantarkan ratusan WN Bangladesh di Kota Medan.

Baca fakta lengkapnya:

1. Sebanyak 296 WN telah diamankan petugas

Ilustrasi imigranKOMPAS.com/ Kiki Andi Pati Ilustrasi imigran

Tim Pengawasan Orang Asing (Pora) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (Kanin Kelas I Khusus TPI) Medan telah mengamankan 296 warga Bangladesh dari beberapa lokasi di Kota Medan selama sepekan terakhir.

Semua imigran tersebut memiliki tujuan yang sama saat masuk ke Kota Medan, yaitu untuk menjadi pekerja di Malaysia.

"Mereka mulai resah karena sampai dengan tanggal kejadian perkara mereka tidak kunjung diberangkatkan ke Malaysia. Malah ditempatkan di ruangan sempit dan diperlakukan tidak manusiawi. Mereka sering dipukul, dibentak, dan jarang diberi makan dan minum. Mereka merasa ditipu agen," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Jumat (8/2/2019).

Baca Juga: Penjelasan Imigrasi Medan soal Warga Bangladesh yang Disekap di Ruko

2. Alasan Kota Medan dipilih oleh pelaku penipuan

Ilustrasi korban perdagangan manusia.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi korban perdagangan manusia.

Dari hasil penelusuran petugas Imgrasi Kota Medan, oknum agen tenaga kerja menjanjikan pekerjaan di Malaysia. Namun, para korban asal Bangladesh itu justru terdampar di Kota Medan.

Menurut petugas Imgrasi, Kota Medan dipilih oleh pelaku penipuan karena dekat dengan Malaysia. 

"Mereka masuk resmi menggunakan visa bebas kunjungan, paspornya kebangsaan Bangladesh, tapi tujuannya akan dipekerjakan ilegal oleh penyalur yang nakal. Kenapa dipilih Medan karena dekat dengan Malaysia," kata Kepala Kanin Kelas I Khusus TPI Medan Fery Monang Sihite yang dihubungi Kompas.com, Jumat (8/2/2019).

Baca Juga: 193 Warga Bangladesh Ditemukan Disekap dalam Ruko di Medan

3. Imigrasi Medan bantah ada yang terlantar

Ilustrasi imigranKOMPAS.com/ SUPARMAN SULTAN Ilustrasi imigran

Fery Monang Sihite membantah ada imigran yang disekap dan dipukuli saat ditemukan di sebuah ruko di Kota Medan. 

"Aduh, ini simpang siur, yang saya terima sehat. Mereka tertawa-tawa, hanya minta satu kata sama saya, 'Pulangkan saya, Pak.' Oke saya bilang, tapi tidak mudah memulangkan, ada prosesnya," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com