Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

95 Warga Bangladesh Kembali Ditemukan di Ruko Medan

Kompas.com - 08/02/2019, 20:04 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, pihak Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi Medan kembali menemukan 95 warga negara Bangladesh dua ruko yang berada di Diski dan Medan, Sumatera Utara, Rabu (6/2/2019).

Sebelumnya, pihak kepolisian dibantu warga menemukan 193 warga Bangladesh yang disekap di sebuah ruko yang berada di  Jalan Pasar V, Kelurahan Cintadamai, Kecamatan Medan Helvetia, Medan, Selasa (5/2/2019).

Baca juga: 193 WN Bangladesh yang Disekap dan Ditelantarkan di Ruko Legal

Tatan mengatakan, 59 warga Bangladesh ditemukan di pertokoan vintage Nomor 8D di Jalan Medan-Binjai KM 14, Dusun V, Desa Sumbermelati, Diski. Sedangkan 36 warga Bangladesh lainnya ditemukan di belakang Restoran Nelayan di Jalan Merak Jingga, Medan.

"Total warga Bangladesh yang diamankan adalah 288 orang," ujar Tatan melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (8/2/2019).

Tatan mengatakan, dari 288 warga Bangladesh itu, ada 103 warga yang masuk dari TPI I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sisanya masuk dari TPI Adi Sucipto, Yogyakarta. Saat ini ratusan warga Bangladesh itu ditempatkan di Rudenim Belawan.

Baca juga: 193 Warga Bangladesh Ditemukan Disekap dalam Ruko di Medan

Tatan mengatakan, keberadaan ratusan warga Bangladesh itu diduga merupakan kasus penyelundupan manusia.

"Permasalahan ini diduga peristiwa penyelundupan manusia atau people smuggling sebagaimana diatur dalam Pasal 120 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian," ujar Tatan.

Baca juga: Masuk Kota Medan Tanpa Dokumen, 193 WN Bangladesh Diamankan

Diberitakan sebelumnya, Tim Pengawasan Orang Asing (PORA) Kanin Kelas I Khusus TPI Medan awalnya menemukan 193 warga Bangladesh di sebuah ruko di kawasan Kecamatan Medan Helvetia, Selasa (5/2/2019) malam.

Ratusan warga Bangladesh itu ditemukan dalam kondisi memprihatinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com