Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Siswa SD di Gunungkidul Memanggil Gurunya "Cik Gu"...

Kompas.com - 07/02/2019, 11:17 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA ,KOMPAS.com - Murid SD Selang V, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, hari ini mendapatkan mata pelajaran yang berbeda. Mereka kedatangan guru tamu dari negeri Jiran Malaysia.

Kegiatan pertama diisi guru bernama Siti Zubaidah. Perbedaan bahasa membuat ratusan anak-anak riuh. Beberapa kali anak-anak SD Selang V membenarkan perkataan mahasiswa Pendidikan Sultan Idris ini. Seperti saat mengucapkan kata Selang.

"SD ini namanya Silang?," kata Siti kepada para siswa, Rabu (6/2/2019)

Seperti saat ibu guru Siti mengucap SD menjadi EsDi sontak anak-anak berteriak. Mereka memanggil guru tersebut dengan panggilan Cik Gu mirip film Upin Ipin. Siti tak mempermasalahkan pemanggilan tersebut.

"Salah Cik Gu (guru), yang benar SD Selang," ucap mereka. 

Baca juga: Antisipasi Kejahatan, Pemkab Gunungkidul Sebar Ratusan CCTV di Area Publik

Setelah selesai berkenalan, mereka diberikan mata pelajaran bahasa Arab. Mahardika Kurnia Dewi (12) mengatakan dirinya juga mengalami kebingungan dalam memahami perkataan dalam logat melayu tersebut.

"Harus konsentrasi biar tahu maksudnya apa, tadi diajarkan bahasa Arab. Bagaimana cara menyapa, tadi juga diajarkan pengucapan berdoa yang benar," katanya.

Dia berharap dengan adanya pelajaran dari guru asing ini dirinya bisa mengetahui kebudayaan negeri jiran tersebut.  "Jadi sedikit mengetahui tentang bahasa Malaysia," ucapnya.

Jika menelik sejarahnya, kerja sama Indonesia-Malaysia mengenai pendidikan sudah dilakukan sejak tahun 1968 hingga tahun 1970-an. Indonesia mengirimkan ratusan guru ke negeri jiran untuk memberikan pelajaran ke anak-anak di sana.

Baca juga: Kisah Dua Nenek Renta di Gunungkidul yang Hidup dengan Keterbatasan

Kepala Sekolah SD Selang V Wasito mengatakan, pihaknya ingin kerja sama dengan Malaysia ini bisa menjadikan anak didiknya mengenal dunia lebih luas.

Meski saat ini mereka bisa dengan mudah mengenal dari Internet, namun dengan adanya interaksi langsung diharapkan bisa menumbuhkan semangat berbeda.

Apalagi, SD Selang V sudah mampu berbicara tingkat internasional melalui tim marching band, yang mampu juara 1 tingkat internasional tahun 2018 lalu.

"Diharapkan dapat bertukar pikiran mengenai pendidikan baik dengan dalam maupun luar negeri. Saat ini kita hidup dalam masyarakat global sehingga dibutuhkan kerja sama semacam ini," katanya.

Meningkatkan kualitas pendidikan

Professor Muhammad Nizam dari Universitas Pendidikan Sultan Idris menjelaskan, pihaknya memilih SD Selang V karena telah diseleksi. Ada beberapa kategori seperti manajemen sekolahnya, disiplin anak-anaknya, dan pencapaiannya.

"Kita juga tidak hanya berkunjung saja tetapi kami juga mempelajari hal tersebut," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com