KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Cerita Ganjar yang Bujuk Pengemis Tua untuk Pindah ke Panti

Kompas.com - 06/02/2019, 18:45 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di halaman depan Warung Makan Sop Senerek Terminal Lama Magelang terlihat seorang wanita tua duduk ditemani tongkatnya. Tampak sesekali ia menengadahkan tangannya kepada pengunjung warung tersebut, Rabu (6/2/2019).

Pada saat bersamaan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat mampir ke warung tersebut. Ia pun langsung mengajak pengemis itu untuk sarapan bersama, namun sayang ditolak.

"Mboten pak, kulo mpun sarapan (tidak usah pak, saya sudah sarapan). Nyuwun shodaqohe mawon pak (minta shodaqohnya saja pak)," jawab sang nenek yang diketahui bernama Partinah ini.

Kendati demikian, orang nomor satu di Jawa Tengah itu duduk di samping Partinah dan mengajaknya bercengkrama. Beberapa pertanyaan mengenai asal dan alasan sang nenek mengemis di jalan pun dilontarkan Ganjar. 

Usai ditanya, Partinah mengaku bahwa ia berasal dari Wonosari, Yogyakarta. Ia hidup sebatang kara dan terpaksa mengemis karena sudah tidak mampu untuk bekerja, bahkan untuk berjalan pun harus menggunakan tongkat.

"Kulo mbiyen kerjo pak (saya dulu bekerja pak), tapi sakniki mpun mboten saget (tapi sekarang sudah tidak bisa kerja), sikile sakit mboten saget mlampah (kakinya sakit tidak bisa bekerja)," ungkap wanita berusia 90 tahun itu.

Mendengar penuturan Partinah, Ganjar menawarinya tempat tinggal di panti sosial milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Namun lagi-lagi tawaran Ganjar ditolak.

Partinah menuturkan bahwa ia pernah tinggal di panti sosial, namun tidak betah karena merasa tidak nyaman.

Tak patah arang, Ganjar tetap berusaha meyakinkan Partinah agar mau tinggal di panti, karena menurutnya hidup nenek tersebut akan lebih terjamin. Mulai dari tempat tinggal, makan, mandi, pakaian hingga kebutuhan sehari-hari lainnya.

"Purun njeh mbah, mangke teng mriko uripe kepenak, mpun disiapke kabeh (mau ya mbah, nanti di panti sosial hidupnya enak, sudah disiapkan semuanya)," yakin Ganjar.

Mendengar ucapan Gubernur Jawa Tengah tersebut, raut wajah Partinah seolah menunjukkan kesetujuannya meski belum memberikan jawaban pasti. 

Dipenuhi rasa iba, Ganjar pun akhirnya meminta Dinas Sosial untuk membujuk Mbah Partinah agar mau tinggal di panti sosial yang saat ini telah dibenahi Pemprov Jawa Tengah.

Ganjar menegaskan bahwa dalam kondisi seperti ini, negara harus hadir. Ia tak tega melihat Mbah Partinah harus mengemis di usia senjanya demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

“Nanti saya akan minta dicek pantinya di mana dan milik siapa, kalau yang milik Pemprov Jateng saya jamin sudah dibenahi dan merawat dengan baik para penghuninya agar betah tinggal di panti.” tegasnya.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com