Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi DBD di Jawa Barat, Uu Minta Santri Turun Tangan Lakukan 3M

Kompas.com - 06/02/2019, 13:32 WIB
Ari Maulana Karang,
Khairina

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta para santri yang ada di Jawa Barat ikut turun tangan melakukan pencegahan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat.

Hal ini disampaikan Uu saat diwawancara usai membuka acara Diklatsar IPPNU Jawa Barat di gedung Bela Negara, Cipanas Garut, Rabu (6/2/2019) siang.

Meski saat ini penyebaran penyakit DBD belum sampai pada status Kejadian Luar Biasa (KLB). Pemprov Jabar memberi perhatian lebih pada kasus ini.

"Kami telah melakukan penanganan kasus ini, kami telah menerima laporan dari daerah dan telah menginstruksikan agar ada penanganan segera," jelasnya.

Baca juga: Sebanyak 12 Korban Meninggal akibat Demam Berdarah di Kediri

Soal keterlibatan santri dalam penanganan DBD, Uu yang juga menjabat sebagai panglima santri Jawa Barat menyampaikan, santri, lewat Ikatan Santri Jawa Barat diminta untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran DBD dengan melakukan gerakan 3M, yakni menutup, menguras, dan mengubur.

"Kan ada ikatan santri Jawa Barat, kami minta mereka juga bantu melakukan gerakan pencegahan bersama masyarakat," jelasnya.

Uu melihat, upaya penanganan DBD sendiri, sebenarnya sudah ada prosedur tetapnya. Apalagi, serangan penyakit DBD tidak hanya terjadi kali ini saja.

"Ini kan bukan yang pertama kali, yang harus diingat juga, sekarang musim hujan, banyak genangan air," katanya. 

Kompas TV Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan bahwa pemerintah provinsi saat ini belum menyatakan kasus demam berdarah sebagai Kasus Luar Biasa (KLB). Menurutnya, status KLB diterapkan ketika sebagian besar wilayah Jawa Timur terkena demam berdarah. Sementara, untuk jumlah korban tahun ini relatif lebih sedikit dibanding tahun lalu. Soekarwo menambahkan, meski non-KLB, pemerintah provinsi tetap melakukan penanganan wabah DBD layaknya kasus luar biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com