Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades Dadapan Janji Bantu Mbah Kasmi yang Stroke dan Sebatang Kara

Kompas.com - 06/02/2019, 11:59 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Kisah Mbah Kasmi (80) yang hidup sebatang kara di rumah reyot dan terkena stroke ternyata tidak sampai ke telinga Suwadi, Kepala Desa Dadapan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. 

Padahal, Suwadi mengaku sering lewat di depan rumah Mbah Kasmi, yang sudah berada di wilayah desanya selama 20 tahun terakhir, 

Seperti diberitakan sebelumnya, Mbah Kasmi saat ini hidup sebatang kara dan bergantung belas kasihan tetangga karena separuh lumpuh terkena stroke.

"Saya baru tahu dari Anda (Kompas.com). Saya sering lewat tapi tidak tahu," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com di Kantor Desa Dadapan, Rabu (06/02/2019).

Baca berita sebelumnya: Sebatang Kara, Mbah Kasmi Tinggal di Gubuk Reyot saat Stroke Menimpa

Suwandi menambahkan, pada 2018 Desa Dadapan mendapat kuota 20 rumah tidak layak huni untuk direhab dengan anggaran setiap rumah menerima Rp 15 juta.

Tidak adanya nama Mbah Kasmi dalam daftar penerima bantuan rehab rumah menurut Suwadi karena tidak adanya usulan dari warga.

"Tidak ada usulan dari warga kalau rumah Mbah Kasmi. Rehab ini kan datanya usulan dari warga," imbuhnya.

Janji permudah administrasi kependudukan

Lumpuh karena stroke, Mbah Kasmi (80) terpaksa tinggal di rumah yang tidak layak huni yang sudah reyot. Mbah kasmi juga tidak pernah mendapat bantuan pangan maupun kesehatan karena dianggap bukan warga desa setempat.KOMPAS.com/SUKOCO Lumpuh karena stroke, Mbah Kasmi (80) terpaksa tinggal di rumah yang tidak layak huni yang sudah reyot. Mbah kasmi juga tidak pernah mendapat bantuan pangan maupun kesehatan karena dianggap bukan warga desa setempat.

Suwadi mengaku akan memasukkan nama Mbah Kasmi ke dalam daftar warga yang akan menerima bantuan raskin dan bedah rumah tahun 2019.

Dia juga mengaku akan mempermudah administrasi kependudukan Mbah Kasmi yang selama ini menjadi kendala mendapat bantuan dari pemerintah.

"Tahun ini akan saya masukkan, soal administrasi di sini paling mudah kok," ucapnya.

Mbah Kasmi sendiri selama 20 tahun terakhir mbah Kasmi tinggal di Desa Dadapan setelah pindah dari Desa Jati Rejo Patalan karena suaminya meninggal dunia.

Selama tinggal di Desa Dadapan mbah Kasmi tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah karena dianggap bukan warga Desa Dadapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com