Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atur Asupan Makanan, Dokter Targetkan Berat Badan Sunarti Turun 14 Kg

Kompas.com - 05/02/2019, 08:22 WIB
Agie Permadi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sunarti (39), wanita penderita obesitas asal Karawang, mendapatkan perawatan penurunan berat badan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Tim dokter RSHS Bandung tengah menyusun langkah program diet atau penurunan berat badan terhadap pasiennya tersebut. Salah satunya dengan mengontrol kalori asupan makanan bagi Sunarti.

Dokter Spesialis Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes RSHS Bandung, Hikmat Permana mengatakan bahwa tim dokter menargetkan penurunan berat badan Sunarti selama enam bulan.

"Menurunkan berat badan, ada syaratnya, kami menggunakan time line internasional. Berat badan bisa diturunkan 10 persen dari berat badan saat ini selama enam bulan, dan setiap bulannya tak boleh lebih dari dua kilo, kenapa? Itu akan terjadi seperti anak ayam kehilangan induk, metabolisme akan tambah rusak maka harus segera diturunkan" katanya saat konferensi pers di RSHS Bandung, Senin (4/2/2019).

Baca juga: Percepat Penurunan Berat Badan, Dokter Akan Bedah Lambung Sunarti

Faktanya, kata Hikmat, Sunarti makan secara normal seperti biasa tiga kali sehari, hanya saja cemilannya banyak. Namun dalam perawatannya kali ini, tim dokter akan mengontrol asupan kalori untuk Sunarti selama enam bulan kedepan.

"Kita kurangi dulu sampai pada nutrisi normal, nah berharap satu bulan ini bisa turun dua kilo. Kita gak perlu puasa, ?ini hanya mengatur jumlah kalorinya berapa," katanya.

Caranya, setiap sabtu tim dokter akan mencari data apa saja yang dimakan oleh pasiennya, serta mencatat semua kebiasaan makannya itu.

 

Baca juga: Dokter RSHS Ungkap Sunarti Sudah 6 Bulan Konsumsi Obat Steroid

"Misal yang dimakan setiap hari 2500 kalori kita turunin 10 persen sampai kebutuhan normal pasien dibantu tindakan bedah supaya nanti akselerasi percepatan berat badannya tercapai," ucap Hikmat.

Namun selama enam bulan itu, pasien tidak akan total dirawat di RSHS Bandung melainkan rawat jalan, meski begitu tim dokter akan terus memantau perkembangan Sunarti.

"Selama enam bulan kita akan atur pasien, klo kita rawat jalan, gakan total disini," papar Hikmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com