Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi DBD, Dinas Kesehatan Imbau Warga Tanam Lavender

Kompas.com - 04/02/2019, 12:36 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, meningkat dua kali lipat dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.

Pada Januari 2019 terdapat 37 kasus DBD, sementara tahun lalu 19 kasus.

Dinas Kesehatan (Dinkes) mengupayakan juru pemantau jentik (jumantik) setiap rumah satu orang dan mendorong masyarakat untuk menanam tanaman pengusir nyamuk.

"Tahun ini meningkat 18 kasus dibanding tahun lalu. Belum ada kasus DBD sampai meninggal dunia. Semoga tidak ada," kata Sekretaris Dinkes Gunungkidul Priyanta Madya Satmaka saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Senin (4/1/2019).

Untuk penderita paling banyak di Kecamatan Karangmojo, dan Wonosari.

"Penderitanya tidak hanya anak-anak, tetapi orang dewasa juga kena,"ujarnya.

Baca juga: Sebanyak 12 Korban Meninggal akibat Demam Berdarah di Kediri

Dijelaskannya, peningkatan kasus ini karena beberapa faktor, di antaranya curah hujan, sebaran kasus di tempat lain (luar wilayah) yang meningkat maka berpengaruh terhadap jumlah penderita di Gunungkidul. Ketiga, perilaku masyarakat dalam gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) masih kurang.

"Untuk yang utama menggerakkan PSN masyarakat, sehingga tidak ada jentik nyamuk yang berkembang biak,"ucapnya.

Dinas juga mendorong melalui puskesmas masing-masing kecamatan dengan membentuk jumantik satu rumah satu petugas.

"Dengan adanya petugas di lapangan, nanti akan ada feedback. Jika jumlah jentiknya sudah melebihi ambang batas maka akan dilakukan fogging (pengasapan),"ucapnya.

"Fogging tidak bisa dilakukan asal-asalan, harus melalui kajian terlebih dahulu,"ucapnya

Selain tindakan melalui cara tersebut, dinas mendorong melalui cara menanam tumbuhan pengusir nyamuk seperti lavender dan serai-seraian.

"Kami mendorong masyarakat untuk menanam lavender atau serai-seraian. Tumbuhan tersebut tidak disukai nyamuk," ucapnya.

"Selain itu, jika menyimpan air di bak terbuka bisa memelihara ikan agar memakan jentik," ujarnya.

Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawati mengatakan, masyarakat diimbau menguras tempat penampunan air, mengubur barang bekas, menutup penampungan air, dan memantau lingkungan.

"Kepedululian masyarakat yang meningkat dan saling mengingatkan untuk menjaga lingkungan, harus ditingkatkan," katanya. 

Kompas TV Seiring intensitas hujan yang meningkat di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, dan Sulawesi menyebabkan beberapa penyakit yang dapat menyerang daya tahan tubuh manusia, termasuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Januari 2019 sampai awal Februari 2019, wabah demam berdarah meningkat. Apa yang harus kita lakukan dan waspadai dari wabah DBD ini? Simak dialognya bersama Direktur Pencegahan Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dan pakar penyakit tropik dan infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Erni Juwita Nelwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com