Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Jadi Ladang Rezeki bagi Pedagang Plastik di Grebeg Sudiro Solo

Kompas.com - 03/02/2019, 19:19 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

SURAKARTA, KOMPAS.com – Hujan deras yang mengguyur kawasan Pasar Gede saat pelaksanaan kirab Grebeg Sudiro 2019 pada Minggu (3/2/2019) siang menjadi  ladang rezeki tersendiri bagi para pedagang plastik sortiran.

Plastik ini berukuran kurang lebih 180x100 sentimeter, terbuat dari lembaran kemasan makanan ringan yang mengalami salah cetak saat diproduksi. Namun, plastik ini belum dipotong-potong.

Plastik kemasan gagal produksi ini bisa difungsikan menjadi penghalau air hujan darurat bagi para pengunjung Grebeg Sudiro 2019 yang tidak membawa jas hujan atau payung.

Satu lembar plastik ini setidaknya dapat digunakan bersama-sama mulai dari dua hingga empat orang.

Baca juga: Grebeg Sudiro 2019, Warga Padati Kawasan Pasar Gede Solo Jelang Imlek

Salah satu dari beberapa pedagang plastik yang ada di lokasi berlangsungnya kirab budaya adalah seorang pria yang sudah terbilang lanjut usia, bernama Jumali.

Kompas.com mendapatinya tengah menjajakan plastik dagangannya di halaman Kantor Wali Kota Surakarta yang terletak persis di sebelah barat kawasan Pasar Gede.

Ia menjajakan plastik-plastik ini dengan harga Rp 5.000. Ketika itu, sekitar pukul 14.30 WIB, saat iring-iringan kirab sudah diberangkatkan hanya tersisa beberapa lipatan plastik yang ia bawa. Ia mengaku dagangannya lumayan laris dibeli pengunjung Grebeg Sudiro.

"Ya lumayan, ini kan baru hujan tadi panas. Ya Alhamdulillah," kata Jumali tanpa menyebut jumlah yang terjual.

Jumali mengaku mendapatkan plastik-plastik itu dari pengepul yang menampung plastik sortiran dari pabrik. Kemudian, ia mengambilnya sebagai dagangan untuk dijajakan di berbagai acara seperti Grebeg Sudiro ini.

"Sekarang di sini (Grebeg Sudiro), nanti malam ada Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) di Karanganyar,"  ucapnya.

Ia berdagang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Dagangannya tentu baru laku terjual apabila hujan turun.

Jadi ketika sebagian orang menganggap hujan menjadi penghalang mereka melakukan berbagai kegiatan, lain halnya dengan Jumali dan sesama pedagang plastik sepertinya. Hujan menjadi pintu pembuka rejeki bagi dirinya dan plastik-plastik dagangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com