Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grebeg Sudiro 2019, Warga Padati Kawasan Pasar Gede Solo Jelang Imlek

Kompas.com - 03/02/2019, 16:43 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Memperingti Hari Raya Imlek 2019 yang akan jatuh pada Selasa (5/2/2019), warga Kota Surakarta atau Solo, Jawa Tengah, menggelar Karnaval Kesenian Kirab Grebeg Sudiro 2019 pada Minggu (3/2/2019) siang.

Ribuan warga Solo dan sekitarnya memadati Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Jenderal Sudirman di kawasan Pasar Gede yang menjadi titik nol pemberangkatan kirab budaya.

Mulai dari anak kecil, muda-mudi, hingga orang tua, mereka terhanyut menyaksikan penampilan-penampilan kesenian dari berbagai kalangan warga, mulai etnis Tionghoa, atau masyarakat biasa.

Bapak-bapak sibuk memastikan posisi anaknya aman berada di atas panggulan bahu mereka dan nyaman menyaksikan jalannya grebeg tanpa terhalang penonton dewasa lainnya.

Awalnya, langit hanya terlihat teduh dengan sedikit mendung. Perlahan gerimis pun turun perlahan hingga akhirnya hujan lebat.

Baca juga: Makna di Balik Sajian Makanan Perayaan Imlek

Meski hujan mengguyur cukup lebat ketika kirab dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, antusiasme itu tidak lantas menghilang.  Sedikit dari mereka memang terlihat mundur dan mencari tempat yang tidak terimbas hujan.

Peserta tetap berjalan mengikuti kirab budaya Grebeg Sudiro 2019 di Solo, Minggu (3/2/2019), meski diguyur hujan cukup lebat.KOMPAS.com/LUTFIA AYU AZANELLA Peserta tetap berjalan mengikuti kirab budaya Grebeg Sudiro 2019 di Solo, Minggu (3/2/2019), meski diguyur hujan cukup lebat.
Namun, sebagian besar lainnya justru terlihat membuka payung, jas hujan, membeli plastik lembaran yang banyak dijajakan di lokasi, untuk melindungi diri mereka dari basah, bahkan ada yang rela badannya basah kuyup demi tetap menyaksikan jalannya kirab.

Tepukan tangan kerap terdengar saat  menyaksikan aksi-aksi heboh dan kreatif  yang ditampilkan oleh peserta. Misalnya, ketika dua replika gajah besar melintas dan bergerak sambil mengikuti irama musik yang didendangkan membelah kerumunan warga.

Belum lagi saat sekelompok ibu-ibu mengenakan baju adat Jawa sambil menggendong "bakul" atau keranjang menggunakan kain jarit, mukanya dirias dengan riasan putih tebal sehingga terlihat lucu. Mereka berjalan melenggak-lenggok sambil melambaikan tangan kepada Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmoyang duduk di panggung besar.

Acara berlangsung dengan aman dan lancar hingga satu per satu peserta kirab diberangkatkan.

Baca juga: Meriahnya Grebeg Sudiro di Solo, Kirab Merayakan Kebinekaan

Grebeg Sudiro menjadi salah satu potensi wisata dari Desa Pembauran Sudiroprajan, yang menjadi kawasan pemukiman etnis Tionghoa terbesar di Solo sejak lama. Grebeg ini ingin menunjukkan akulturasi budaya antara etnis pendatang dan pribumi yang sampai saat ini berjalan dalam harmoni.

Selain untuk menunjukkan keharmonisan antar suku bangsa, grebeg ini juga menjadi wahana wisata sekaligus penggerak perekonomian sebagian kalangan masyarakat Kota Surakarta. Mulai dari pedagang kaki lima, penjual pernak-pernik, hingga tukang parkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com