Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guguran Lava Gunung Karangetang Meningkat, Aliran ke Arah Kali Malebuhe

Kompas.com - 02/02/2019, 18:05 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Aktivitas guguran lava Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, meningkat pada Sabtu (02/02/2019) pukul 06.00-12.00 Wita.

Pos Pengamatan Gunung Karangetang mencatat, secara visual gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

"Bau belerang tercium sampai ke pos pengamatan. Visual dari Kampung Batubulan, teramati ujung guguran atau leleran ke arah Kali Malebuhe lebih kurang 2.500 meter dari puncak kawah 2," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang, Didi Wahyudi P Bina, dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Baca juga: Aktivitas Gunung Karangetang Masih Tinggi, Siaga Darurat sampai 90 Hari

Lanjut dia, kegempaan guguran terjadi 19 kali, amplitudo 3-8 milimeter dengan durasi 35-80 detik.

"Sedangkan, hembusan jumlah 14, amplitudo 20-52 milimeter, durasi 25-50 detik. Hybrid atau fase banyak jumlah 9, amplitudo 5-8 milimeter, S-P 0 detik, durasi 12-15 detik," kata Didi.


Ia menambahkan, untuk vulkanik dangkal jumlah 4, amplitudo 3-5 milimeter, durasi 12-15 detik.

"Tektonik jauh jumlah 2, amplitudo 30-52 milimeter, S-P 17-20 detik, durasi 110-190 detik. Juga terjadi tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,25 milimeter (dominan 0,25 milimeter)," ujarnya.

"Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih level III atau siaga," tambah Didi.

Terkait hal ini, kata Didi, pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi.

Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 2,5 kilometer dari kawah 2 (utara) dan perluasan ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya sejauh 3 kilometer.

Kedua, masyarakat menyiapkan masker penutup hidung dan mulut jika terjadi hujan abu.

Ketiga, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran Kali Batuawang hingga ke pantai.

Kompas TV Abu gunung api Karangetang di Sitaro, Sulawesi Utara yang pekat dan tebal menutup permukiman. Hal ini membuat warga kesulitan beraktivitas.<br /> <br /> Selain jarak pandang terganggu, warga juga kesulitan untuk bernapas, sementara itu warga langsung sigap menutup bak penampungan air untuk menjaga air terkontaminasi.<br /> <br /> Sesuai informasi BPBD, dampak abu tebal memang meliputi beberapa kampung. Terkait dengan hal ini, BPBD membagikan tambahan masker ke warga. Warga diimbau untuk menggunakan masker selama beraktivitas di luar ruangan.<br /> <br /> Untuk status gunung Karangetang masih di level tiga atau siaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com