TIMIKA, KOMPAS.com - Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Papua, menutup operasi SAR pencarian para korban Kapal Motor Nelayan (KMN) Lang 01 berkapasitas 71 GT, yang tenggelam di muara Sungai Digoel, pada Jumat (24/1/2019) lalu.
Operasi SAR ini dinyatakan ditutup, Jumat (1/2/2019), setelah tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Merauke, Lantamal XI Merauke, Satpolair, serta masyarakat dan kapal-kapal nelayan, sudah tidak berhasil menemukan lagi korban.
Dengan ditutupnya operasi SAR ini, maka masih tersisa 7 korban yang belum ditemukan.
"Sampai dengan pencarian hari ke-7 tanggal 1 Februari 2019, tim SAR gabungan searching area perairan muara Sungai Digoel, sudah tidak berhasil menemukan lagi korban," kata Juru Bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Darmawan, kepada Kompas.com, Jumat sore.
Baca juga: Sepuluh Korban Kapal Tenggelam di Muara Digoel Papua Berasal dari Lebak, Banten
Menurut dia, operasi SAR ditutup dengan pertimbangan sudah tidak efektif lagi untuk melanjutkan pencarian korban.
Selain itu, keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi dan koordinasi dengan perusahaan pemilik kapal dan keluarga korban.
Operasi SAR akan dapat dibuka kembali jika ditemukan tanda-tanda keberadaan sisa korban yang belum ditemukan.
"Dinyatakan ditutup dengan pertimbangan sudah tidak efektif lagi," ujar Darmawan.
Sedangkan, dua jenazah diduga ABK KMN Lang 01, yang ditemukan pada Senin (28/1/2019) dan Selasa (29/1/2019) lalu, saat ini sudah berada di atas KM Putra Jaya.
Bila cuaca di Laut Arafuru membaik, maka kedua jenazah akan segera dievakuasi ke Kota Merauke untuk diidentifikasi. Sebab, saat ditemukan, kondisi jenazah sudah tidak dapat dikenali lagi.
"Korban yang lain berstatus tidak ditemukan," tutur Darmawan.
"Seluruh unsur potensi SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing dan akan dilanjutkan dengan pemantauan," imbuh Darmawan.
Untuk diketahui, KMN Lang 01 berkapasitas 71 GT tenggelam di muara Sungai Digoel, Papua, pada Kamis (24/1/2019) lalu.
Tenggelamnya kapal itu dilaporkan Edi Bau selaku perwakilan agen kapal pada Sabtu (26/1/2019), di Kantor SAR Merauke.
Baca juga: Kapal Tenggelam, 3 Nelayan Selamatkan Diri dengan Berpegangan pada Fiber
Berdasarkan keterangan Edi, kapal yang mengangkut 13 ABK itu tenggelam di muara Sungai Digoel pada koordinat 07°20’44’’ S–138°23’52’’ E, setelah mendapat terjangan ombak yang cukup tinggi.