PASANGKAYU, KOMPAS.com – Setelah ramai disoroti warga dan netizen, Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa berjanji akan segera memperbaiki jembatan gantung Raie di Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Kondisi jembatan tersebut memang lapuk dan sebagian ambles hingga mengancam keselamatan warga yang melewatinya.
Warga setiap hari bertaruh nyawa melintasi jembatan tua tersebut. Kawanan buaya setiap saat berseliweran di bawah jembatan gantung. Saat banjir dan sungai meluap, buaya bisa kapan saja memangsa warga yang melewati jembatan tersebut.
Janji Bupati Agus untuk memperbaiki jembatan gantung Raie yang berada di Jalan Rusa, Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Asangkayu, Pasangkayu, Sulawesi Barat, itu disampaikan kepada wartawan di kantornya, Kamis (31/1/2019) kemarin.
Agus mengatakan, sebenarnya pemerintah sudah membangun jembatan bagus di Salunggabo yang sekarang dikenal sebagai jembatan merah. Hanya saja warga tidak mau menggunakannya karena jarak terlalu jauh.
Baca juga: Ular Piton Sepanjang 5 Meter Hadang Pengguna Jalan di Pasangkayu
Namun Agus berjanji akan tetap membangun jembatan alternatif tersebut tahun ini menggunakan anggaran dana alokasi khusus (DAK) melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Pasangkayu.
“Meski kita sudah membangun jembatan penyeberangan cukup mewah, namun pemerintah akan tetap membenahi jembata Raiye karena tetap dilalui warga,” kata Agus.
Sebelumnya, warga yang setiap hari menyeberangi jembatan Raie mengatakan, jembatan tua tersebut adalah sarana transportasi satu-satunya yang terdekat dan menjadi pilihan warga.
Baca juga: Terisolasi Banjir, Warga Pasangkayu Dievakuasi ke Dataran Tinggi
Jalan ini juga menjadi akses untuk mengangkut hasil pertanian dari desa ke kota. Meski sudah lapuk dan terancam ambruk, namun karena tak ada jalan alternatif terdekat, jembatan tersebut tetap dilewati warga meski membahayakan.
“Ini jalan satu-satunya yang terdekat yang bisa diakses warga menyeberangi sungai. Dulu warga menyeberang pakai perahu, setelah ada jembatan tua 7 tahun lalu, perhau hilang, jembatan tua tetap dilalui,” kata Abdul Rahman, warga setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.