Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemukimannya Terisolir, Korban Longsor Gowa Bertaruh Nyawa Cari Bantuan Sembako

Kompas.com - 01/02/2019, 09:42 WIB
Abdul Haq ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GOWA, KOMPAS.com - Lantaran pembagian sumbangan yang tak merata, sejumlah korban longsor di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) harus bertaruh nyawa menembus isolasi material longsor, Jumat (1/2/2019). 

Mereka melakukannya demi mendapatkan bantuan sembako dari para relawan. Pasalnya, bantuan sumbangan tak mampu menjangkau pemukiman yang masih terisolir.

Berjalan kaki sejauh tiga kilo meter dengan menyusuri hutan dan sejumlah material titik longsoran harus ditempuh oleh Daeng Memang (39) bersama korban longsor lainnya di Desa Mangngempang, Kecamatan Bungaya. 

Hal itu demi mendapatkan sumbangan dari para relawan yang berhasil melintas di Jalur Trans Sulawesi Sapaya.

Baca juga: Korban Tewas akibat Longsor di Gowa Bertambah Jadi 55 Orang

"Kami tinggalkan rumah kalau cuaca agak cerah tetapi kalau hujan kami tidak berani karena longsor susulan bisa saja terjadi setiap saat" kata Daeng Memang, Jumat.

Orangtua tunggal ini harus berjuang bersama warga lainnya yang rumahnya terisolir dari longsoran lantaran tak ingin meninggalkan rumahnya yang kini menjadi penampungan korban longsor yang selamat.

"Kami tidak mugkin tinggalkan rumah karena masih banyak keluarga kami (korban selamat) yang datang meminta pertolongan. Sementara Posko Pengungsian dari sini sangat jauh," kata Daeng Memang.

Administrasi persulit korban dapat bantuan

Ia mengakui bahwa bantuan sembako dan kebutuhan pokok lainnya menumpuk di Posko Pengungsian namun dirinya enggan lagi kesana lantaran terkendala persoalan adminstrasi.

"Yang berhak menerima bantuan di Posko Pengungsian adalah kepala keluarga sementara suami saya sudah lama meninggal dunia jadi otomatis saya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan," katanya.

Baca juga: 5 Fakta Baru Bencana di Gowa, Anjing Pelacak Kelelahan hingga Berjalan Kaki Tembus Lokasi Terisolir

Sementara pihak pemerintah setempat mengaku bahwa seluruh warganya yang terdampak bencana longsor agar segera melaporkan diri dan mengungsi di lokasi yang telah disediakan.

Hal ini agar memudahkan pihak pemerintah melakukan pemantauan dan pengawasan kepada seluruh warganya.

"Kami mengimbau kepada seluruh warga yang terdampak agar segera melapor dan mengungsi di lokasi yang telah disediakan" kata Camat Bungaya Muhammad Natsir Tompo.

Akibat bencana banjir dan longsor di Gowa pada Selasa (22/1/2019), hingga saat ini total korban jiwa akibat bencana ini telah mencapai 55 korban.

Tim SAR gabungan dibantu TNI dan Polri serta relawan sendiri masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang dinyatakan hilang dalam bencana longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com