Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pembakaran Mobil Misterius di Jateng, Polisi Ajak Warga Siskamling

Kompas.com - 31/01/2019, 15:42 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Insiden pembakaran mobil secara misterius terjadi di Jawa Tengah.

Dalam bulan Januari 2019, pembakaran mobil dilaporkan terjadi di tiga daerah, yaitu Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal.

Kepolisian mengajak warga untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman serupa. Warga diminta proaktif untuk menggiatkan kembali pos kamling.

“Masyarakat Jawa Tengah kami imbau untuk turut menjaga situasi kamtibmas dengan menggiatkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling),” ujar Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Agus Triatmadja ketika dikonfirmasi, Kamis (31/1/2019).

Tidak hanya poskamling, masyarakat juga diminta melaporkan situasi terkini di lingkungannya kepada pihak berwajib, terutama ketika mencurigai orang tertentu. Pelaporan bisa dilakukan kepada polisi pembina desa atau kantor kepolisian terdekat.

“Informasikan kepada pihak keamanan, baik Babinkamtibmas atau Babinsa atau ke kantor kepolisian terdekat jika melihat ada orang dengan tingkah yang mencurigakan,” ucapnya.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Misterius Pembakaran Mobil di Jawa Tengah

Informasi yang dihimpun dilaporkan ada tujuh kejadian pembakaran mobil yang terjadi di Kota Semarang dan tujuh kejadian di Kabupaten Kendal.

Kejadian di Semarang dilaporkan terjadi di daerah Semarang Barat, Tugu, Banyumanik, Pedurungan, Candisari, dan Ngaliyan.

Sementara di Kendal, kejadian dilaporkan terjadi di Boja, Cepiring, Kaliwungu, Kendal Kota, Cepiring dan Brangsong. Semua insiden pembakaran mobil dilaporkan sejak awal bulan Januari 2019.

Baca juga: Pelaku yang Mengotaki Pembunuhan dan Pembakaran IA Menyerahkan Diri

Agus menambahkan, polisi masih melakukan penyelidikan atas informasi dari masyarakat tersebut. Hingga kini belum ada terduga pelaku yang ditangkap.

“Kasus ini masih dalam penyelidikan. Belum ada yang ditangkap,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com