Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Untoro yang Mengharukan, 34 Tahun Mengajar Gratis dari Tempat Tidur (1)

Kompas.com - 31/01/2019, 08:09 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - "Assalamualaikum Mbah Un," kata beberapa orang anak sambil membawa buku, saat mengunjungi rumah sederhana milik Untoro (60) warga Dusun Klampok, Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (30/1/2019) sore.

Untoro menyambut dengan ramah senyuman khasnya di pembaringan dengan kasur sudah tipis, sembil bersalaman satu per satu anak didiknya.

Beberapa gambar wayang yang digoreskan hasil tangan Untoro, selain itu ada beberapa rumus matematika juga ditempelkan di papan kayu.

Papan tulis kecil yang digunakan untuk belajar bersama juga terpasang rapi dihadapannya. Untoro, sosok pria yang hanya beraktivitas berbaring ini sudah mengajar (dia menyebutnya belajar bersama) anak-anak tetangganya sejak tahun 1985 lalu.

Baca juga: Batik Ciprat Langitan, Ladang Rezeki bagi Penyandang Disabilitas Desa Simbatan

 

Semangatnya luar biasa meski kedua tangan, dan kedua kakinya tidak sempurna. Bahkan dirinya tidak bisa duduk.

Anak-anak pun langsung membuka buku di meja kecil yang disediakan. Jika saat pelajaran matematika menulis di papan.

"Ayo tuliskan rumus balok," ucapnya kepada salah seorang anak. Saat itu seorang anak bertanya tentang pekerjaan rumah dari sekolah mengenai penghitungan volume kubus. Dengan santai layaknya seorang guru dia mengajarkan dengan lugas.

"Rumusnya P X L X T, ayo tulis dulu," ucapnya. Setelah ditulis pelan-pelan soal matematika mengenai dibaca dan mencoba memcahkan soal tersebut.

Baca juga: Mimpi dan Harapan Penyandang Disabilitas untuk Berperan Aktif di Pemilu 2019

Kegiatan belajar bersama anak-anak tetangganya dilakukan setiap sore hari, sepulang sekolah. Anak-anak yang datang pun tak tentu, Meski cuaca saat Selasa sore, mendung tetapi tak menyurutkan langkah kecil anak-anak.

"Setiap sore sejak puluhan tahun lalu anak-anak belajar bersama saya. Saya begini (terbaring) karena sakit sejak jatuh di ladang saat SMP kelas 2 sekitar tahun 1976. (Kondisi) ini saya terima dengan senang hati," kata Untoro.  

ke halaman selanjutnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com