Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Primata Sulawesi Dibayangi Ancaman Kepunahan

Kompas.com - 31/01/2019, 00:06 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Semua jenis primata di Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil yang menjadi satelitnya mengalami ancaman kepunahan yang serius.

Ancaman primata ini terutama hilangnya habitat akibat perubahan kawasan dan perburuan yang secara masif dilakukan sepanjang tahun.

“Di Sulawesi hanya ada 2 genus primata, macaca dan tarsius,” kata Hanom Bashari, spesialis keanekaragaman hayati Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA), Rabu (30/1/2019).

Hanom Bashari membeberkan, jumlah genus primata ini termasuk tinggi. Dari genus ini setidaknya terdapat 14 jenis yang terdiri dari 6 jenis macaca dan 8 jenis tarsius yang masuk dalam The International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Baca juga: Peneliti Rilis Dua Spesies Baru Tarsius di Sulawesi

 Semua jenis tersebut tercatat sebagai satwa endemik di sub-kawasan Sulawesi, termasuk pulau satelitnya seperti Pulau Peleng, Sangihe, Siau, Buton.

“Semua macaca jenis terancam punah global, termasuk Macaca nigra yang kritis (CR) di Sulawesi Utara,” jelas Hanom Bashari.

Untuk jenis tarsius, Tarsius tumpara atau tarsius siau merupakan jenis yang paling terancam dengan status kritis (CR).

Kristisnya jenis-jenis satwa ini juga disebabkan karena wilayah sebarannya yang sangat sempit, seperti Tarsius tumpara yang hanya ada Siau dan Tarsius sangirensis di Sangihe.

Seringnya konflik dengan manusia karena dianggap sebagai hama tanaman menyebabkan monyet diburu meskipun tidak dikonsumsi.

Para petani biasanya menggunakan jerat atau racun dalam konflik ini.

“Dari semua jenis macaca dan tarsius tersebut, yang paling terancam adalah Tarsius tumpara atau tarsius siau,” kata Hanom Bashari.

Kompas TV Dunia dihenyakan dengan kejadian tragis atas matinya seekor orangutan di sekitar kawasan Taman Nasional Kutai Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com