Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilantik, Bupati Magelang Diingatkan soal Pentingnya Mitigasi Bencana

Kompas.com - 29/01/2019, 19:26 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Khairina

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik Zaenal Arifin dan Edi Tjahyana sebagai Bupati dan Wakil Bupati Magelang periode 2019-2024.

Pasangan yang terpilih pada Pilkada 2018 lalu dilantik di Gedung Gradika Bhakti Praja Semarang, Selasa (29/1/2019).

Ganjar mengingatkan kepada pasangan itu untuk memperhatikan soal mitigasi bencana.

Magelang perlu diperhatikan karena masuk sebagai salah satu daerah rawan bencana, seperti banjir, longsor, hingga erupsi Gunung Merapi.

“Pesannya soal integritas, lalu pembenahan mitigasi bencana. Kalau bencana, kami selalu kirim peringatan dini dari BMKG, dan Magelang juga punya contoh bagus soal mitigasi bencana,” ucap Ganjar, seusai pelantikan.

Baca juga: Bertugas Lindungi Hak Ekonomi Musisi, 10 Komisioner LMKN Dilantik

Mitigasi bencana, terutama erupsi gunung merapi di Magelang salah satunya dilakukan dengan pola desa kembar atau sister village. Masyarakat yang bermukim di lereng Gunung Merapi aktif melakukan mitigasi bencana.

Ketika status Gunung Merapi meningkat, warga menuju titik kumpul yang ditunjuk.

“Desa kembar atau sister village. Lalu soal mitigasi korupsi,” tambahnya.

Di luar soal mitigasi bencana, Ganjar menekankan soal integritas menjadi pemimpin. Ia tidak ingin ada kepala daerah di Jawa Tengah kembali berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Integritas ini saya tekankan betul, jangan ada korupsi, jangan ada OTT. Jangan ada jual beli jabatan, permintaan komisi, tidak boleh ada lagi suap, gratifikasi apalagi pungli," pesannya.

Keberadaan Candi Borobudur di Magelang juga menjadi perhatian tersendiri. Ganjar ingin pasangan yang dilantik itu bisa ikut serta terus mengembangkan destinasi itu agar semakin dilirik wisatawan mancanegara.

Kompas TV Kepolisian Resor Magelang Kota, Jawa Tengah akhirnya berhasil menangkap pelaku perusakan sejumlah makam di Magelang. Pelaku ditangkap saat sedang melakukan aksinya. Polisi menangkap pelaku setelah menerima laporan masyarakat. Saat ditangkap pelaku sedang merusak 2 makam di Tempat Permakaman Umum Nambangan. Diduga pelaku juga melakukan perusakan di beberapa TPU lain. Hingga saat ini polisi masih memeriksa pelaku untuk mengetahui motif perusakan. Termasuk mengobservasi apakah pelaku mengalami gangguan jiwa. Sepekan terakhir 23 makam di 4 TPU di Magelang dirusak orang tak dikenal. Perusakan dipastikan polisi bukan terkait isu sara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com