KOMPAS.com - Polda Sumatera Selatan mengungkapkan kekejian para pelaku pembunuhan IA (20) dalam 23 adegan rekonstruksi pada hari Senin (28/1/2019).
Secara lengkap, para pelaku memperagakan adegan saat menghabisi nyawa korban dengan balok kayu hingga membakarnya di kawasan Sungai Rambutan, Ogan Ilir.
Menurut penyelidikan polisi, pembunuhan tersebut dilatarbelakangi oleh masalah utang pitung.
Asri, salah satu pelaku dan menjadi otak pembunuhan, merasa kesal terhadap korban karena tak segera membayar sabu yang dibelinya sebesar Rp 5 juta.
Berikut ini fakta lengkap hasil rekonstruksi pembunuhan IA di Sumsel:
Salah satu adegan dalam rekonstruksi pada hari Senin (28/1/2019) itu, tampak korban datang ke rumah pelaku Asri (32) di kawasan Desa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Jumat (18/1/2019) sekitar pukul 16.00 WIB, untuk minta sabu.
Saat itu pelaku menagih utang sabu yang belum dibayarkan oleh korban. Korban pun mengaku tidak memiliki uang untuk membayar. Hal itu ternyata membuat Asri marah.
Dirinya lalu meminta korban untuk menunggu di dalam kamar.
"Tunggu di sini, nanti aku carikan sabu," kata Asri dalam rekonstruksi tersebut.
Setelah itu, Asri pergi dan memanggil empat pelaku lainnya. Asri dan empat rekannya merencanakan untuk menghabisi nyawa IA.
Baca Juga: Alasan Otak Pembunuh dan Pembakar IA Menyerahkan Diri
Asri dan empat rekannya, yakni Abdul Malik (22), Feri (30), DP (16) dan FB (16) berkumpul di salah satu sekolah dasar (SD) kawasan Muara Enim sekitar pukul 22.00 WIB untuk merencanakan pembunuhan. Saat itu, Asri meminta kawan-kawannya memperkosa IA terlebih dahulu.
"Malam ini ada pekerjaan untuk kalian, bantu saya (bunuh IA). Tapi perkosa dulu," ujar pelaku.
Setelah pesta sabu, para pelaku pun melakukan aksi kejinya kepada IA. Setelah tewas, tubuh korban dimasukkan ke karung dengan cara mengikat kepala dan kaki korban.