Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Karangetang Bergemuruh dan Menebarkan Bau Belerang

Kompas.com - 29/01/2019, 10:33 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com — Pos Pengamatan Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, mencatat, saat ini Gunung Karangetang mengeluarkan suara gemuruh dan bau belerang.

"Secara visual, gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Suara gemuruh lemah sedang sesekali terdengar, dan bau belerang lemah," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang Yudia Prama Tatipang dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (29/01/2019) pukul 07.38 Wita.

Lanjut dia, kegempaan guguran terjadi 14 kali, amplitudo 4-10 milimeter dengan durasi 50-70 detik.

"Embusan jumlah 2, amplitudo 3-25 milimeter, durasi 20-45 detik. Vulkanik dangkal jumlah 4, amplitudo 3-4 milimeter, durasi 20-45 detik. Vulkanik dalam jumlah 2, amplitudo 8-42 milimeter, S-P 0.5-1 detik, durasi 10-20 detik. Tektonik lokal jumlah 3, amplitudo 53 milimeter, S-P 5-7.5 detik, durasi 25-35 detik. Tektonik jauh jumlah 4, amplitudo 20-48 mm, S-P 20-24 detik, durasi 70 detik," ujar Yudia.

Baca juga: Pagi Ini, Gunung Karangetang Bergemuruh dan Keluarkan Gas hingga Asap Putih

Ia menambahkan, gunung tersebut terus-menerus mengalami gempa tremor (microtremor).

"Terekam dengan amplitudo 0,25 milimeter (dominan 0,25 milimeter). Tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih Level III atau Siaga," sebut Yudia.

Terkait hal ini, ia telah mengeluarkan rekomendasi.

Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 2,5 kilometer dari kawah 2 (utara) dan perluasan ke sektor selatan, tenggara, barat dan baratdaya sejauh 3 kilometer.

Baca juga: Siaga, Gunung Karangetang Terus Keluarkan Suara Gemuruh

Kedua, masyarakat menyiapkan masker penutup hidung dan mulut jika terjadi hujan abu.

Ketiga, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com