Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Harga Bawang Merah yang Anjlok Saat Panen Raya Perlu Diakali

Kompas.com - 29/01/2019, 09:40 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut, harga jual bawang merah dan cabai merah terus fluktuatif, bahkan harga kerap anjlok di bawah pasaran. Harga dua komoditas anjlok karena sedang panen raya, dan hasil pertanian tidak dapat seluruhnya diserap pasar.

“Saya lihat sekarang lagi musim (panen) cabai dan bawang merah, dua komoditas ini harga selalu fluktuatif, dan ada over suplai yang tinggi,” kata Ganjar, di Semarang, Selasa (29/1/2019).

Akibat over suplai itu, harga dua komoditas cenderung turun. Ganjar pun ingin para petani bawang merah ataupun cabai untuk belajar mengemas dan mengelola hasil pertanian. Hal itu agar petani tidak selalu merugi ketika musim panen tiba.

Baca juga: Kisah Petani Bawang Merah di Magetan yang Merugi Saat Harga Tinggi...

“Kita perlu edukasi petani, apakah dengan sistem jual atau sistem gudang, sistem pengolahan atau sistem masuk industri. Itu semua kita sampaikan ke petani agar mereka bisa masuk,” tambahnya.

Untuk intervensi harga bawang, Ganjar meminta pemerintah kabupaten/kota untuk bergerak jika sewaktu-waktu harga bawang itu anjlok.

Para ASN diminta langung membeli produk pertanian dan itu akan membantu menaikkan harga jual.

“Selebihnya itu pemda yang melakukan intervensi, contoh seperti cabai kemarin ASN kita ajak membeli, dan itu ternyata mendongkrak, tapi skala belum terlalu besar. Bulog diajak bicara, gudang diperbaiki dan dibawa ke industri yang lebih besar,” katanya.

Baca juga: Harga Bawang Merah Tinggal Rp 900 per Kilogram, Petani Blokade Jalan

Terkait panen raya bawang merah di Brebes, Ganjar ingin daerah itu melakukan kerja sama antar daerah dan antar provinsi. Dengan kerja sama antardaerah, hasil pertanian saat panen bisa langsung disalurkan ke daerah lain di Indonesia yang membutuhkan.

“Di Brebres itu, empat gudang yang ada ternyata belum cukup. Kita saat ini dorong mereka melakukan perdagangan antardaerah,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com