TIMIKA, KOMPAS.com - Sembilan anak buah kapal (ABK) Kapal Motor Nelayan (KMN) Lang 01 berkapasitas 71 GT yang tenggelam di muara Sungai Digoel, Papua, pada Kamis (24/1/2019) hingga Senin (28/1/2018) belum ditemukan.
Juru Bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Merauke, Darmawan, mengatakan, saat ini tim SAR gabungan dari Kampung Wanam sedang mencari para korban.
Namun, hingga Senin siang belum ada perkembangan informasi dari upaya pencarian tersebut.
"Tim SAR gabungan ini terdiri dari personel Satpolair dan Pos AL Wanam serta beberapa kapal nelayan yang sedang berada di sekitar lokasi kejadian," kata Darmawan saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/1/2019).
Sedangkan tim SAR gabungan dari Kota Merauke saat ini belum bergerak ke lokasi kejadian karena cuaca yang ekstrem. Tinggi gelombang laut mencapai 4 meter dan angin berhembus dari barat.
Baca juga: Kapal Nelayan Karam di Muara Digoel Papua, 4 ABK Tewas dan 9 Hilang
Sehingga, untuk mencapai lokasi kejadian dari Kota Merauke membutuhkan waktu kurang lebih 24 jam dengan melawan arah angin.
"Sementara kami tim gabungan dari Merauke belum bisa merapat ke lokasi karena kendala cuaca ekstrem," kata Darmawan.
Sebelumnya, KMN Lang 01 berkapasitas 71 GT tenggelam di muara Sungai Digoel, Papua, pada Kamis lalu.
Tenggelamnya kapal itu dilaporkan Edi Bau selaku perwakilan agen kapal pada Sabtu (26/1/2019) di kantor SAR Merauke.
Berdasarkan keterangan Edi, kapal yang mengangkut 13 ABK itu tenggelam di muara Sungai Digoel pada koordinat 07°20’44’’ S – 138°23’52’’ E, setelah mendapat terjangan ombak yang cukup tinggi.
Akibat musibah itu 4 ABK ditemukan meninggal dunia, termasuk nakhoda kapal, dan 9 lainnya hilang.
Satu korban meninggal dunia ditemukan pertama kali oleh KMN Sempurna 03 yang saat itu berada di lokasi kejadian pada Jumat (25/1/2019) sekitar pukul 22.00 WIT.
Baca juga: 50 Kapal Nelayan Terdampar di Pantai Bima Akibat Gelombang Tinggi
Keesokan harinya, Sabtu (26/1/2019), tiga korban kembali ditemukan. Dua korban ditemukan sekitar pukul 08.30 WIT, dan satu korban pukul 09.11 WIT.
Adapun 4 korban meninggal dunia yaitu Tjung Meng (nakhoda), Herman (kelasi), Naseran (kelasi), dan Mohammad Imam Jumali (kelasi).
Sedangkan 9 korban yang hilang, yaitu Jemi Yanto (kepala Kamar Mesin), Arifudin (kelasi), Abu Bakar (kelasi), Jai (kelasi), Sidik (kelasi), Hasnuddin (kelasi), Sulem (kelasi), Mulyono (kelasi), dan Kamdan Pratama (kelasi).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.