Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Gelombang 6 Meter di Perairan Talaud dan Maluku

Kompas.com - 28/01/2019, 10:43 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung mencatat, gelombang tinggi (very rough) 6 meter berpotensi terjadi di perairan Kepulauan Talaud dan Laut Maluku bagian utara pada 29 hingga 30 Januari 2019 pukul 08.00 Wita.

"Peringatan dini gelombang tinggi sudah kita keluarkan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi, Ricky Daniel Aror, dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (28/01/2019) pukul 08.17 Wita.

Selain itu, tinggi gelombang 1,25 hingga 2 meter (moderate) berpeluang terjadi di perairan Kalimantan Utara, Laut Sulawesi bagian Barat, Laut Sulawesi bagian Tengah, perairan Selatan Sulut, dan Laut Maluku bagian selatan.

"Tinggi gelombang 2,5-4 meter (rough) berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian Timur, perairan Kepulauan Sangihe, dan perairan Timur Bitung," kata Ricky.

Baca juga: Gelombang Capai 4 Meter, BPBD Sangihe dan Talaud Imbau Masyarakat Tunda Melaut

Ricky mengimbau perahu nelayan maupun kapal pesiar agar memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.

Perahu nelayan berisiko tinggi jika melaut dengan kondisi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Lalu kapal tongkang akan berbahaya jika melaut dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Kemudian Kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter disarankan tidak berlayar.

Baca juga: Gelombang di Perairan Talaud Capai 4 Meter, Nelayan Diimbau Hati-hati

Selanjutnya, kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar berisiko tinggi melaut jika dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di daerah yang tercantum dalam daftar peringatan dini di atas harap mempertimbangkan kondisi tersebut," imbau Ricky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com