Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Amiruddin Jalan Kaki dari Medan ke Banyuwangi, Bohong tentang Ibu hingga Kaget Jadi Viral

Kompas.com - 28/01/2019, 10:31 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah sampai di Banyuwangi, Amiruddin akhirnya mengaku bahwa dirinya tak memiliki ibu kandung bernama Nurasiyah yang tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur. 

Amiruddin, pria asal Sumatera Utara tersebut, berjalan kaki dari Medan ke Banyuwangi hanya untuk menepati nazarnya. Selama perjalanannya, banyak relawan yang membantu berupa makanan hingga uang tunai. 

Dari para relawan, Amiruddin mengaku menerima sejumlah bantuan uang tunai sebesar Rp 74 juta.

Amiruddin pun meminta maaf kepada para relawan karena telah mengarang cerita tentang ibu kandungnya di Banyuwangi.

Berikut ini fakta lengkap kisah Amiruddin: 

1. Pengakuan Amiruddin kepada para relawan

Amiruddin (kiri) berbincang dengan salah satu relawan dari komunitas pada situs jejaring sosial Info Lantas dan Kriminal Jombang (ILKJ), Jumat (18/1/2019). Perjalanan Amiruddin ke Banyuwangi akan dilanjutkan pada Sabtu pagi.KOMPAS.com/MOH. SYAFII Amiruddin (kiri) berbincang dengan salah satu relawan dari komunitas pada situs jejaring sosial Info Lantas dan Kriminal Jombang (ILKJ), Jumat (18/1/2019). Perjalanan Amiruddin ke Banyuwangi akan dilanjutkan pada Sabtu pagi.

Permintaan maaf tersebut disampaikan lelaki kelahiran Mandailing, 11 November 1975, di Balai Desa Ketapang, Sabtu malam (26/1/2019).

"Sebenarnya saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya merasa bersalah kepada relawan se-Indonesia. Sebenarnya tidak ada yang saya tuju di Banyuwangi. Saya hanya berjalan kaki dari Sumatera hingga ke Banyuwangi selama dua bulan lebih untuk nazar jika sembuh dari sakit," katanya.

Sebelumnya, pria yang akrab disapa Amir ini mengaku berjalan kaki dari Medan ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk menemui ibu kandungnya di Ketapang.

Baca Juga: Amir Minta Maaf Berbohong, Jalan Kaki dari Medan-Banyuwangi Bukan untuk Temui Ibu

2. Uang bantuan dari para relawan mencapai Rp 74 juta

Ilustrasi uang receh dan uang koin rupiahSHUTTERSTOCK Ilustrasi uang receh dan uang koin rupiah

Selain itu, Amiruddin juga menjelaskan, dirinya mendapatkan bantuan dari para relawan sekitar Rp 74 juta. Namun dirinya tak ada niat untuk meminta sumbangan, hanya memenuhi nazar saja. 

"Tapi selama jalan kaki saya tidak meminta bantuan, termasuk tidak meminta untuk dikawal oleh para relawan. Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia. Sekarang saya hanya ingin pulang ke kampung saya," jelasnya

Sementara itu, uang tersebut dia simpan ke rekening pribadinya. Rencananya, uang tersebut digunakan untuk usaha setelah pulang ke kampung halamannya.

Sesuai dengan KTP yang dipegang, Amiruddin tercatat tinggal di Dusun III KP Mandailing, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara, dengan pekerjaan wiraswasta dan status perkawinan belum kawin.

Baca Juga: Perangkat Desa di Banyuwangi Bantu Amir Cari Ibu Kandungnya

3. Niat awal hanya memenuhi nazar usai sembuh dari sakit

Ilustrasi jalan kakiPointImages Ilustrasi jalan kaki

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com