PALEMBANG, KOMPAS.com - Otak pelaku pembunuhan IA (20) ternyata bukan cuma takut dihantui oleh arwah korban.
Kepada petuas, Asri (32) juga mengaku takut dengan ancaman Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
Kapolda Sumsel sebelumnya tak menjamin jika Asri ditangkap dalam kondisi hidup jika terus bersembunyi setelah menjadi otak pelaku pembunuhan sadis terhadap pacarnya tersebut.
Karena ancaman tersebut, Asri yang sempat buron selama empat hari akhirnya menyerahkan diri ke Polda Sumsel didampingi keluarganya.
Baca juga: Pengakuan Otak Pembunuh dan Pembakar IA: Dia Utang Sabu Rp 5 Juta
"Benar semalam sudah diserahkan keluaganya. Karena takut akan kita sikat jika tidak menyerahkan diri," kata Zulkarnain saat dikonfirmasi, Sabtu (26/1/2019).
Saat ini, Asri masih menjalani pemeriksaan secara intensif di ruang penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel terkati kasus pembunuhan serta pemerkosaan terhadap IA.
"Masih diperiksa sekarang oleh penyidik, nanti hasilnya akan disampaikan," jelas Kapolda.
Asri sebelumnya, mengaku nekat membunuh IA yang tak lain adalah pacarnya sendiri lantaran korban selalu mengelak ketika ditagih utang narkoba sebesar Rp 5 juta.
Baca juga: Alasan Otak Pembunuh dan Pembakar IA Menyerahkan Diri
"Ketika ditagih selalu marah, utangnya Rp 5 juta. Semuanya utang sabu,"ungkap Asri, di Polda Sumatera Selatan usai menyerahkan diri, Jumat malam (25/1/2019).
Diungkapkan Asri, korban selalu beralasan tidak mempunya uang ketika ia mencoba menagih utang narkoba tersebut.
Karena geram, pelaku yang tak lain adalah pacar korban itu, langsung menelpon IA untuk datang ke rumah kontrakan pelaku di Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim.
Disana korban dipaksa membayar. Karena tak memiliki uang, Asri akhirnya memperkosa korban hingga akhirnya membunuhnya.
"Saya menyesal, saya khilaf karena korban IA itu selalu marah-marah saat ditagih (utang)," ujar Asri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.