Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Tahun Bertahan di Permukiman Warga, Gajah Liar Dievakuasi ke PLG Sare

Kompas.com - 26/01/2019, 13:28 WIB
Raja Umar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDA ACEH, KOMPAS.com - Seekor gajah liar yang sudah enam tahun berada di kawasan perkebunan dan pemukiman warga Desa Tangga Besi, Subulussalam, Aceh, terpaksa harus dievakuasi ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Kabupaten Aceh Besar.

Sebab, setelah dilakukan penggiringan ke hutan, gajah liar yang diberi nama Septi tersebut tetap kembali ke pemukiman warga dan mulai merusak tanaman.

“Dua minggu lalu, gajah itu kami pindahkan sementara ke PLG Sare, karena setelah kita lakukan penggiringan pada Desember 2018 lalu, gajah tersebut kembali ke pemukiman dan warga mulai bergejolak,” kata Sapto Aji, Kepala BKSDA Aceh, saat dikonfirmasi, Sabtu (26/1/2019).

Baca juga: Atasi Gangguan Gajah Liar, BKSDA Segera Fungsikan CRU

Sapto mengatakan, pembangunan barier yang tengah dilakukan di perbatasan hutan lindung dengan hutan produksi untuk menutup akses jalur gajah ke pemukiman ditentang warga setempat.

“Barier yang sedang kita bangun untuk membatasi hutan lindung dengan perkebunan ditentang warga, karena dianggap menggangu akses warga untuk berkebun,” kata dia.

Sapto menyebut, gajah liar berjenis kelamin betina yang telah berusia 15 tahun itu diduga sangat sulit beradaptasi saat digiring ke hutan.

Hal ini disinyalir lantaran gajah tersebut sudah enam tahun berada di perkebunan dan pemukiman warga pedalaman Subulussalam.

“Jadi langkah sementara kita ambil untuk mengamankan ke PLG Sare,” ujar dia.

Untuk melepasliarkan kembali gajah itu ke dalam hutan lindung, menurut Satpo, hanya dapat dilakukan dengan menggunakan cara diangkut melalui udara.

Baca juga: BKSDA Cek Lokasi Amukan Gajah Liar di Aceh Utara

Namun, jika dalam waktu tiga minggu ke depan tidak ada solusi untuk melepaskan dengan cara yang efektif, gajah itu terpaksa harus dijinakkan.

“Dalam tiga minggu ini, kami sedang mencari cara untuk melepaskan kembali kehutan dengan cara yang bagus dan efektif lagi, tidak dengan cara jalan darat. Tapi, jika tidak ada solusi, langkah terakhir terpaksa harus dijinakkan, kami sudah berkoordinasi dengan Dirjen KSDAE, itu pilihan terburuk dijinakkan,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com