Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UNG Korban Kekerasan Alami Gangguan Pendengaran hingga Trauma

Kompas.com - 23/01/2019, 23:59 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com –  Mahasiswa korban kekerasan oleh seniornya di Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik) Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo masih mengalami trauma.

Dalam temuannya, Tim Pencari Fakta (TPF) yang berasal dari pimpinan fakultas, jurusan, dan dosen menemukan gangguan fisik dan kejiwaan yang dialami mahasiswa angkatan 2016 dan 2017 ini.

TPF ini diketuai Dr Muslimin (Wakil Dekan Kemahasiswaan) dengan anggota Ipong Niaga MSn (Ketua Jurusan), Dr Suleman Bouti (Dosen Pendidikan Bahasa  Inggris), La Ode Karlan MSn (dosen Sendratasik), dan Rahmawati Ohi MSn (dosen Sendratasik).

Laporan TPF menyebut adanya radang persendian rahang yang dialami seorang mahasiswa perempuan hingga saat ini.

Mereka juga mengalami gangguan pendengaran, memar di pipi, serta trauma yang mendalam dan ketakutan terjadinya kekerasan terulang lagi.

Baca juga: Tim Pencari Fakta Temukan Bukti Kekerasan Mahasiswa UNG dan Rekaman Audio

“Harapan kami,  semua yang melakukan pelanggaran akan diberi sanksi, seperti skorsing, pencabutan beasiswa Bidikmisi, dan lainnya. Dan yang akan menetapkan sanksi adalah rektor. Jadi kami masih menunggu proses di tingkat universitas,” kata Muslimin, Ketua TPF yang juga Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas Sastra dan Budaya,Rabu (23/1/2019).

Temuan lain yang diungkap adalah adanya rekaman audio yang membuktikan adanya kekerasan fisik, rekaman ini berisi suara cacian, bentakan dan pukulan yang dilontarkan mahasiswa angkatan 2014 dan 2015 kepada juniornya angkatan 2016 dan 2017.

Kompas TV Ibu kandung korban bayi yang tewas dikontrakan ditetapkan menjadi tersangka oleh Polsek Jatiuwung. Motif kekerasan yang dilakukan dengan sang ibu karena kesal terhadap tingkah laku korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com