Menurut Kabag Humas dan Protokol Pemprov Sulsel, Devo Khadaffi yang dikonfirmasi, Rabu (23/1/2019) sore, 9 orang meninggal yakni 7 orang di Kabupaten Gowa dan 3 orang di Kabupaten Jeneponto. Sedangkan, 7 orang hilang terdiri dari 3 orang di Kabupaten Gowa, 3 orang di Kabupaten Jeneponto dan 1 orang di Kabupaten Pangkep.
“Data sementara korban bencana banjir, longsor dan angin kencang yang melanda Sulsel yakni terdiri dari 9 orang meninggal, 7 orang hilang, 1 orang sakit, dan 3321 orang pengungsi. Sebanyak 1423 rumah warga terendam banjir, 32 rumah warga hanyut, 4 tempat ibadah terendam, 1 fasilitas pemerintah, 2 pasar, 7 jembatan rusak, 4750 Meter jalan yang terendam banjir, 6 sekolah, 8629 ha sawah,” rincinya.
Baca juga: Cerita Warga: Banjir di Makassar Tahun Ini Beda, Datangnya Tiba-tiba
Selain banjir, lanjut Devo, sebanyak 5 rumah yang tertimbun longsor di dua lokasi di Kabupaten Gowa yakni di Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya dan di Kecamatan Tinggi Moncong.
Pemerintah daerah bersama tim BPBD, kepolisian, dan TNI sementara menangani bencana longsor yang terjadi di Kabupaten Gowa.
“Bencana banjir dan longsor ini terparah terjadi di wilayah Kabupaten di Sulsel, sedangkan di Kota Makassar hanya 300 rumah yang terendam air dihuni 1000 jiwa orang yang kini telah mengungsi,” tuturnya.