Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sulsel: Banjir Bandang Disebabkan Pendangkalan Sungai dan Perusakan Hutan

Kompas.com - 23/01/2019, 11:14 WIB
Amran Amir,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah mengungkapkan penyebab terjadinya banjir bandang yang melanda enam wilayah yakni di Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng. 

Menurut dia, banjir bandang terjadi akibat pendangkalan dam sungai Bili-bili dan diperparah dengan terjadinya eksploitasi sumberdaya hutan di daerah hulu. 

Hal itu dikatakan Nurdin Abdullah usai mengikuti perayaan karnaval pesona tana Luwu di kota Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu (23/01/2019).

“Ini adalah gejala alam yang luar biasa. Penyebab banjir akibat pendangkalan dam sungai Bili-Bili yang sudah serius untuk ditangani,” katanya.

Baca juga: Banjir Bandang Landa 6 Wilayah di Sulsel, Ini Instruksi Gubernur Nurdin Abdullah

Dia menambahkan, upaya konservasi di hulu perlu segera dilakukan karena daerah aliran sungai (DAS) Jeneberang sudah masuk kategori DAS super kritis. Konservasi ini dilakukan agar tidak terjadi bencana serupa di kemudian hari. 

“DAS Jeneberang itu sudah masuk kategori DAS yang super kritis akibat terjadinya eksploitasi sumberdaya hutan di hulu seperti perladangan berpindah, dan sebagainya. Sementara lebih cepat perusakan hutan daripada upaya konservasi yang dilakukan,” ujarnya.

Ribuan pengungsi

Luapan Sungai Jeneberang di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengakibat 2.121 warga korban banjir mengungsi di sejumlah titik pengungsian yang disediakan pemerintah, Rabu (23/1/2019).

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang, Makassar dan 6 Kabupaten di Sulsel Diterjang Banjir

 

Dari 13 lokasi pengungsian, jumlah pengungsi terbanyak yakni di Pasar Sungguminasa dengan jumlah 600 pengungsi.

Para pengungsi ini masih bertahan dengan bekal seadanya mau pun dari pemberian warga lantaran pihak pemerintah baru menyiapkan dapur umum hari ini.

"Jumlahnya ada dua ribu lebih, dan hari ini kami menyiapkan dapur umum" kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Kabupaten Gowa, Sirajuddin, Rabu.

Baca juga: Banjir Landa Gowa, 2.121 Warga Mengungsi, Satu Anak Balita Tewas

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

#Repost @daenginfo Begini proses evakuasi korban banjir oleh tim basarnas di perumahan Nusa Mappala Gowa selasa sore. (22/1)

A post shared by Prof. Nurdin Abdullah (@nurdin.abdullah) on Jan 22, 2019 at 4:17pm PST

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com