MALANG, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur memasang kamera trap untuk mengetahui hewan yang memangsa 14 ekor rusa di lokasi penangkaran Coban Jahe, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Selasa (22/1/2019).
Kepala BBKSDA Jawa Timur Nandang Prihadi mengatakan, ada empat kamera trap yang dipasang di sekitar lokasi penangkaran tersebut.
Sedangkan untuk memancing hewan pemangsa, pihaknya menaruh kambing di lokasi penangkaran.
"Langkah yang ditempuh dengan pemasangan kamera trap dan jerat dengan memancing pakai kambing di dalam kandang penangkaran," katanya.
Baca juga: 12 Rusa yang Mati di Lokasi Penangkaran Diduga Dimangsa Macan Tutul
Nandang menyampaikan, langkah itu diambil setelah pihaknya memastikan bahwa 14 ekor rusa itu tewas karena diserang binatang pemangsa.
Berdasarkan luka yang terdapat di tubuh rusa, hewan pemangsa diduga macan tutul atau anjing liar.
Dugaan itu berdasarkan pada letak kawasan konservasi yang berbatasan langsung dengan hutan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS).
Karena itu, untuk memastikan hewan pemangsa yang menyerang rusa tutul itu, pihaknya memasang kamera trap.
"Terdapat beberapa ciri bekas gigitannya. Ada yang di perut dan paha. Dan itu cenderung indikasinya gigitan anjing liar," ungkapnya.
Belum dipastikan berapa lama kamera trap itu akan terpasang. Nandang mengatakan, keberadaan kamera trap itu melihat perkembangan di lapangan.
"Kalau untuk berapa lamanya kita lihat perkembangannya nanti ya," katanya.
Ketua Profauna Indonesia Rosek Nursahid mengatakan, pemasangan kamera trap itu untuk mengetahui hewan pemangsa yang menyerang rusa tutul itu.
"Makanya dipasang kamera itu agar pasti," katanya.
Sebanyak 14 ekor rusa tutul yang ada di lokasi penangkaran Coban Jahe, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang ditemukan mati, Minggu (20/1/2019). Sebanyak 12 ekor rusa ditemukan mati di lokasi penangkaran. Sedangkan dua ekor lainnya hilang diduga sudah dimangsa.