Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Sebut Peran Kiai dalam Pilpres Dahulu, Dari Tukang Dorong Mobil Mogok hingga Daun Salam

Kompas.com - 22/01/2019, 08:39 WIB
Muhlis Al Alawi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Bagi calon wakil presiden nomor urut satu, Ma'ruf Amin, peran ulama dan kiai mendukung pada pilpres itu sudah ada sejak dahulu.

Mantan ketua MUI itu menyebut, peran kiai dan ulama dalam pilpres seperti tukang dorong mobil hingga daun salam. Namun setelah selesai perhelatan, mereka kemudian dilupakan.

"Kalau ulama mendukung presiden dan wakil presiden itu dari dahulu. Dari dulu kalau kiai itu tukang dukung. Presiden siapa saja pasti yang dicari itu kiai dan ulama untuk menjadi pendukungnya. Tapi sesudah itu wabilahittauifiq walhidayah (maksudnya ditinggalkan)," kata Ma'ruf di depan ribuan kader NU di gedung NU Centre Madiun, Desa Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin ( 21/1/2019) malam.

Cawapres pendamping capres Jokowi itu didapuk menjadi pembicara pada HalaqohNasionalisme, Menjaga Keutuhan NKRI yang digelar PCNU Kabupaten Madiun.

Ma'ruf mengumpamakan, saat pilpres berlangsung, peran kiai sebagai pendorong mobil mogok dan pemadam kebakaran. Namun setelah mobil berjalan dan api padam, peran para kiai dilupakan.

"Kayak dorong mobil mogok. kiai suruh dorong. Begitu mobil sudah jalan, wabilahittaufiq walhidayah. Kayak menjadi pemandam kebakaran. Kalau sudah kebakaran selesai, wabilahittaufiq walhidayah," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Surya Paloh: Perlu Strategi Khusus Menangkan Jokowi-Maruf di Sumbar

Tak hanya itu, Ma'ruf mengumpamakan peran kiai dahulu dalam pemilu seperti daun salam saat dijadikan bumbu masakan. Namun setelah masakannya matang, maka benda yang pertama dibuang adalah daun salam.

"Makanya dahulu diumpamakan ulama kiai itu kayak daun salam. Ibu-ibu kalau mau masak dicari apa, daun salam. Kalau tidak ada daun salam masakannya tidak enak. Tetapi kalau sudah masak yang pertama dibuang apa? Daun salam. Wabilahittaufiq walhidayah," kata Ma'ruf.

Lain halnya di era pilpres saat ini, kata Ma'ruf, capres Jokowi tidak hanya memperoleh dukungan dari ulama. Tetapi mantan gubernur DKI Itu satu-satunya presiden yang menggandeng ulama.

"Ini saya kira menjadi sesuatu patut banggakan dan syukuri," jelas Ma'ruf.

Baca juga: Maruf Amin Ungkap Beda Jokowi pada Periode Pertama dan jika Terpilih Kembali

Capres Jokowi yang menggandeng kiai sebagai cawapres memberikan pengharapan dan semangat bagi para santri. Pasalnya santri harus punya optimisme dan semangat serta tidak boleh pesimistis.

"Santri bisa jadi apa saja. Bisa jadi kiai, saudagar, bupati, gubernur, hingga presiden," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com