Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Demam Berdarah, Dinkes Asmat Lakukan Pengasapan

Kompas.com - 21/01/2019, 19:31 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melakukan fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamuk aedes aegypti penyebar virus demam berdarah dengue (DBD), Senin (21/1/2019).

Fogging dilakukan di RSUD Agats dan perumahan dokter yang berada di lingkungan rumah sakit.

Sebelum fogging dilakukan, oleh pihak rumah sakit dan dinas kesehatan memindahkan seluruh pasien ke Aula Gereja GPI Agats.

"Kami lakukan pengasapan diseluruh ruangan yang berada di RSUD Asmat. Teemasuk di rumah dokter," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Asmat Jhon Kambu, Senin (21/1/2019).

Baca juga: Pemkab Sragen Buka Posko Siaga Demam Berdarah Selama 24 Jam

Sementara itu, menurut Direktur RSUD Agats drg. Yenny Yokung Young mengatakan, sejak Desember 2018 hingga awal Januari 2019, pihaknya merawat empat pasien DBD.

Ke-empat pasien ini rata-rata berusia tiga hingga empat tahun. Dan, pasien ini bukan warga lokal melainkan warga pendatang yang tinggal di Asmat.

Dari ke-empat pasien ini, dua diantaranya sudah pulang karena dinyatakan sembuh, satu dipulangkan atas permintaan keluarga pada Desember lalu untuk di bawa ke Timika, dan satu pasien sudah di rujuk ke Timika pada Januari ini untuk mendapatkan transfusi darah.

Selain empat pasien positif DBD, ada pula 11 anak yang diduga mengalami gejala DBD seperti sakit panas atau demam tinggi.

Baca juga: Demam Berdarah di Kediri Mencapai 265 Kasus per Januari, 9 Meninggal

"Selama Bulan Desember dan Januari ini ada empat pasien yang di diagnosa (+) DHF dan dirawat di RSUD Agats," kata Yenny.

Menurut dia, pihaknya kini terus menerus melakukan sosialisasi di lingkungan masyarakat dan pasien di RSUD Agats agar menjaga stabilitas kebersihan lingkungan sekitar, sehingga tidak mendatangkan virus DBD dan virus lainya.

"Warga harusnya sadar akan hidup sehat, agar tidak terserang gigitan nyamuk yang mengangkibatkan virus DBD tersebut," ujarnya.

Yenny pun mengimbau kepada masyarakat agar merapikan pakain yang di gantung, bak kamar mandi selalu bersih, lingkungan harus bersih, dan memakai kelambu disaat tidur. Hal itu dilakukan untuk mencegah virus DBD dari gigitan nyamuk aedes aegypti

Baca juga: Parfum Anti Demam Berdarah Buatan Siswa SMA Ini Diminati Publik

“Apalagi kita di Asmat yang dikelilingi rawa. Olehnya itu kita butuh penanganan yang baik agar di lingkungan kita sekitar tidak terkena virus mematikan tersebut,” ungkapnya.

Yenny juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, apabila mendapatkan tanda-tanda terserang penyakit virus DBD agar segera berobat di Puskesmas ataupun RSUD Agats.

"Hal ini bertujuan agar dilakukan pelayanan dan pengobotan sebelum virusnya menyebar lebih jauh lagi," pungkas Yenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com